MATA INDONESIA, JAKARTA – Tindakan mantan pimpinan organisasi Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menolak sidang virtual dan melakukan walk out dinilai provokatif. Hal ini dikemukakan oleh mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Ia menilai bahwa sikap Rizieq ini hanya untuk memprovokasi pendukungnya.
“Perlakuan ini menurut saya hanya mau cari-cari perhatian saja yang bertujuan untuk memprovokasi pendukungnya supaya ribut diluar karena merasa Rizieq diperlakukan tak adil,” kata Ferdinand kepada Mata Indonesia News, Rabu 17 Maret 2021.
Ferdinand juga menilai bahwa upaya ini sengaja dilakukan untuk menciptakan keributan sehingga situasi menjadi tidak kondusif.
Maka ia berharap supaya Jaksa Penuntut Umum bisa lebih tegas kepada terdakwa agar menghormati pengadilan.
“Ini upaya busuk yang mudah dibaca, supaya diluar ribut, ricuh dan rusuh, kedepan saya berharap Jaksa JPU agar lebih tegas kepada terdakwa supaya menghormati pengadilan” kata Ferdinand.
Sebelumnya, polemik ini berawal dari tim kuasa hukum yang protes karena tidak bisa mendengar suara Rizieq yang mengikuti sidang perdana secara daring dari Bareskrim Polri.
Hingga akhirnya Rizieq serta tim kuasa hukumnya memutuskan untuk walk out dari persidangan. Alhasil, sidang pembacaan dakwaan dengan perkara nomor 225/Pid.B/2021/PN.Jkt.Tim dijadwal ulang pada Jumat 19 Maret 2021.