Rizieq Bakal Nikmati Malam Tahun Baru di Penjara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab telah ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya selam 20 hari ke depan, terhitung sejak Minggu 13 Desember hingga 31 Desember 2020.

Artinya, Rizieq akan mendekam di balik jeruji besi, saat masyarakat tengah menikmati malam pergantian tahun 2020 menuju 2021.

Rizieq ditahan polisi usai menjalani pemeriksaan sejak Sabtu 12 Desember pagi, atas kasus dugaan penghasutan kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat, November lalu.

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono berkata, ada dua alasan penahanan Habib Rizieq, yakni secara subyektif dan obyektif.

Pertama, Argo menyebut polisi mencegah Rizieq kabur, lalu melakukan penghilangan barang bukti, dan mengulangi pidana serupa. Kedua, tindak pidana Rizieq memiliki ancaman lima tahun penjara.

“Alasan subyektif, agar tersangka tidak melarikan diri, menghilangkan barang bukti, dan ketiga tidak mengulangi perbuatan,” kata Argo di Mapolda Metro Jaya.

“Alasan obyektif, ancaman di atas lima tahun,” ujarnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini