Risma Dorong Penyelesaian Kapal Cepat untuk Transportasi di Pedalaman Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Saat berkunjung ke Papua, Menteri Sosial Tri Rismaharini sempat mampir ke kampus Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih. Kedatangannya untuk memastikan penyelesaian pengerjaan kapal cepat (speedboat) sebagai sarana transportasi air.

Menurut Risma, tujuan pembuatan kapal ini adalah untuk meningkatkan aksesibilitas dan perputaran ekonomi masyarakat setempat.

“Selama ini waktu tempuh dari Mamberamo ke Sentani membutuhkan waktu 2 hari. Karena kondisi sungai yang berkelok-kelok. Dengan kapal ini diharapkan bisa lebih cepat,” kata Risma melalui keterangan tertulis, Sabtu 13 November 2021.

Kapal tersebut merupakan hasil karya para pemuda Papua yang mendapatkan pembinaan para ahli dari Universitas Cendrawasih dan Institut Sepuluh November Surabaya (ITS).

Risma menyaksikan kapal yang sudah hampir selesai di halaman belakang kampus. Pada tahap awal, kapal diproduksi sebanyak 6 unit.

“Satu kapal untuk keperluan menjemput anak sekolah. Lalu lima unit untuk dikelola Yayasan Kristen Indonesia di Papua,” ujarnya.

Pembuatan kapal juga atas dasar permintaan masyarakat dan tokoh Papua yang diwakili Pastor Lipiyus Biniluk, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua.

Atas permintaan tersebut, Mensos merespon dengan cepat dan menggelar pertemuan dengan pimpinan ITS. Pembuatan kapal dilakukan dengan bersinergi dengan Uncen dan melibatkan para pemuda Papua.

“Tujuannya supaya terjadi transfer teknologi dan masyarakat Papua bisa menguasai teknologi,” katanya.

Model sinergi dalam pembahasan kapal akan diberlakukan juga untuk daerah lain. Kesempatan berikutnya akan diberikan kepada daerah-daerah lain di Papua. Bantuan kapal dari Kemensos tidak berdiri sendiri dan bukan proyek yang terputus. Mensos memastikan akan terus mengawal sampai penerima bantuan bisa mandiri.

“Kemensos tidak akan meninggalkan mereka, kami akan terus mengawal. Nanti kalau hasil tangkapan ikan mereka bagus tentu harus dikelola dengan manajemen yang baik. Maka mereka harus membentuk koperasi. Koperasi itu nanti juga akan mengelola barang kebutuhan pokok,” ujarnya.

Ia memastikan pemerintah melalui Kementerian Sosial akan membantu daerah di Papua dengan disesuaikan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.

“Seperti Puncak Jaya tidak diberikan kapal namun akan diberikan bantuan GESITS yakni motor dengan tenaga baterai,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini