MATA INDONESIA, JAKARTA – Polusi udara Jakarta bisa dikurangi jika seluruh minyak jelantah yang sudah digunakan warganya dijadikan bio disel.
Hal itu diungkapkan manajer sebuah lembaga analisis kebijakan energi bersih, Traction Energy Asia, Ricky Amukti di Jakarta, Kamis 7 Oktober 2021.
Sebab, menurut data yang dia miliki, Jakarta memiliki sekitar 12 juta liter minyak jelantah per tahun. Minyak jelantah adalah minyak goreng bekas pakai.
Hal itu diperoleh dari limbah rumah tangga dan usaha mikro kecil dan menegah (UMKM), industri maupun restoran.
“Menurut kajian Royal Academy Engineering, emisi minyak jelantah lebih rendah sekitar 80-90 persen daripada yang digunakan sekarang,” kata Ricky.
Menurut Ricky, bio disel adalah langkah cepat membuat bahan bakar minyak yang ramah lingkungan.
Untuk jangka panjang barulah, menurutnya, bisa membicarakan kendaraan bertenaga listrik.