Ridwan Kamil: Wahai Sungai Aare, Kutitipkan Jasad Anak Kami Kepadamu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sudah merelakan kepergian sang putra, Emmeril Kahn Mumtadz. Dia menitipkan jasad anaknya kepada Sungai Aare.

Lebih dari seminggu sejak hanyut terbawa arus Sungai Aare, sosok Emil tak juga ditemukan. Setelah berkonsultasi dengan MUI Jawa Barat, akhirnya diputuskan untuk melakukan Salat Gaib yang artinya menyatakan Eril sudah meninggal dunia.

Tapi, pencarian jasad Eril akan terus dilakukan tanpa ada batas waktu. Sementara Kang Emil dan keluarga sudah kembali ke Tanah Air. Masa cutinya sudah habis dan harus bertugas lagi mulai Senin 6 Juni.

Di Instagram, Kang Emil memposting video dan foto disertai caption bak puisi untuk Emil.

“Wahai Sungai Aare, Sebagai sesama mahluk Allah SWT, aku titipkan jasad anak kami kepadamu. Sudah kukumandangkan adzan terbaikku di tepi batasmu. Bahagiakan dia dalam keindahanmu. Selimuti dia dalam kehangatanmu,” tulis Kang Emil.

“Sucikan dia dalam kejernihanmu. Jadikan doa-doa kami menjadi cahaya penerang jasad syahidnya di dasarmu. Engkau sudah ditakdirkan sebagai tempat terindah dan terbaik baginya untuk bertemu dengan pemilik dan pelindung sejatinya, Allah SWT. Berjanjilah padaku, wahai Sungai Aare,” katanya.

Kang Emil juga meminta agar semua kesalahan yang diperbuat Eril semasa hidupnya dimaafkan.

“Dengan ini kami secara resmi melepas dan mengikhlaskan sepenuh hati atas berpulangnya anak kami tercinta ananda Emmeril Kahn Mumtadz. Mohon dimaafkan, jika semasa hidupnya ada kekhilafan dan kesalahan,” ucapnya.

“Kami sekeluarga sudah kembali ke tanah air dan akan melaksanakan doa bersama bada zuhur dan bada ashar, besok Sabtu bagi yang berkenan di kediaman Gedung Pakuan Bandung.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pentingnya Komitmen Bersama untuk Menjaga Kondusivitas Pasca Pilkada

Oleh: M. Jumadi Ihsan *) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan salah satu elemen penting dalam demokrasi Indonesia yang kerap menjadi barometer bagi stabilitas politik dan sosial bangsa. Dalam...
- Advertisement -

Baca berita yang ini