MATA INDONESIA, KABUL – Taliban secara resmi mendeklarasikan Afghanistan sebagai sebuah negara baru bernama “Imarah Islam Afghanistan.” Nama ini diambil seperti saat Taliban menguasai Afghanistan periode 1996-2001.
Akan tetapi saat itu, hanya beberapa negara yang mengakui pemerintahan Taliban, termasuk di antaranya: Pakistan, Arab Saudi, Uni Emirates Arab, serta Turkmenistan.
Zabihullah Mujahid, juru bicara kelompok tersebut, membuat pengumuman dalam tweet sambil menyertakan foto lambang negara baru Afghanistan. Pengumuman ini dideklarasikan pada Kamis (19/8) –ketika protes anti-Taliban yang keras terus menyebar ke seluruh penjuru negeri, seperti dilansir Independent, Jumat, 20 Agustus 2021.
Deklarasi Imarah Islam Afghanistan juga bertepatan pada peringatan Hari Kemerdekaan Afghanistan ke-102 tahun dari kekuasaan Inggris, tulis Mujahid dalam akun Twitter-nya.
Dalam akun Twitter-nya pula, sang juru bicara mengungkapkan bahwa Imarah Islam Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban ingin memiliki hubungan diplomatik dan perdagangan yang lebih baik dengan semua negara di dunia.
Deklarasi nama baru Afghanistan ini terjadi setelah Taliban merebut kekuasaan pemerintah resmi dan menduduki istana kepresidenan pada akhir pekan lalu. Sementara Presiden Ashraf Ghani dilaporkan meninggalkan negara itu secara diam-diam dengan dalih menghindari pertumpahan darah.