MATA INDONESIA, JAKARTA – Relawan Malaysia yang membantu menguburkan jenazah korban positif COVID-19 mengaku kewalahan dengan banyaknya jumlah korban meninggal dunia.
Malaysia, negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara itu tengah berjuang mengatasi wabah COVID-10 terburuk sejak pandemi menyerang dunia. Jumlah infeksi baru COVID-19 di Negeri Jiran tersebut dalam 24 jam terakhir tercatat sebanyak 7,857 kasus.
Mengenakan perlengkapan pelindung COVID-19, Malaysian Funeral Management Squad biasanya dipanggil oleh rumah sakit untuk membantu memakamkan jenazah korban COVID-19 sesuai dengan protokol yang aman.
Muhammad Rafieudin Zainal Rasid, seorang pemuka agama yang juga merupakan kepala dari tim relawan tersebut, mengatakan bahwa para relawan saat ini menangani hampir 30 kali lebih banyak jenazah daripada yang mereka lakukan tahun lalu.
Tim relawan telah berkembang menjadi lebih dari 2.000 anggota, tetapi Muhammad Rafieudin mengatakan timnya masih kewalahan dalam menangani jenazah korban COVID-19.
“Sebelumnya, sekitar satu hingga tiga kasus per bulan, tetapi sekarang kami menangani dua hingga tiga kasus sehari,” kata Muhammad Rafieudin, melansir Reuters, Jumat, 28 Mei 2021.
Para relawan berangkat dari rumah sakit ke kamar jenazah untuk mempersiapkan jenazah yang akan dimakamkan dan juga melaksanakan shalat di area pemakaman, terkadang diikuti oleh anggota keluarga yang mengenakan alat pelindung lengkap.
Tetapi karena jumlah kematian akibat virus meningkat di Malaysia, kata Muhammad Rafieudin, terkadang sulit untuk menguburkan jenazah COVID-19 dalam waktu 24 jam seperti yang anjurkan dalam agama Islam.
“Jika ada lebih dari 10 kasus hari ini di pemakaman yang sama, mungkin butuh dua hingga tiga (hari) untuk menyelesaikan semuanya,” ucapnya.
Berdasarkan data Worldometer Malaysia saat ini berada di urutan ke-41 dengan catatan 541,224 kasus infeksi COVID-19 dengan angka kematian 2,491 jiwa.
“Kami khawatir risikonya akan lebih berbahaya bagi kami semua yang terpapar karena kami sedang menangani jenazah,” tuntas Muhammad Rafieudin.