Relaksasi PPnBM dan PPN Gairahkan Perekonomian Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Peneliti senior Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Riyanto Umar mengatakan bahwa relaksasi Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk perumahan akan menggairahkan perekonomian Indonesia.

Sebagai catatan, Pemerintah Indonesia mulai memberlakukan insentif atau relaksasi PPnBM untuk kendaran bermotor dan PPN untuk perumahan terhitung sejak 1 Maret hingga 31 Agustus 2021.

Dengan adanya insentif ini, daya beli masyarakat dipercaya akan meningkat sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Riyanto percaya, adanya insentif PPnBM, maka setidaknya permintaan akan meningkat di kisaran 15-20 persen untuk kendaraan bermotor.

“Kebijakan ini sangat bagus, pada kondisi normal kalau harganya turutn 10 persen maka diperkirakan permintaan mobil bisa naik lebih dari 15 persen. Tapi di tahun ini dengan adanya insentif PPnBM diperkirakan permintaan akan naik di kisaran 15 hingga 20 persen, terutama di market otomotif kelas 1500cc,” kata Riyanto Umar, Rabu, 3 Maret 2021.

“Jadi ini cukup mendorong aktivitas sektor otomotif dan turunannya, maka dari sisi manufacturing bisa disiapkan. Termasuk sektor pemasok bahan baku, industri komponen, dan juga termasuk jasa penunjangnya,” ujarnya.

Tahun lalu, penjualan kendaraan bermotor terjun bebas hampir 50 persen. Sebagai catatan, dari 1 juta unit kendaraan menjadi hanya 500 unit saja yang mampu terjual. Sementara industri mesin beserta perlengkapannya dari 80,5 persen menjadi 40 persen.

“Dengan adanya insentif PPnBM, kami yakini mampu menggairahkan perekonomian di Tanah Air dan menimbulkan dampak yang le bih luas bagi sektor otomotif. Juga mampu kembali menyerap tenaga kerja yang berdampak selama pandemi,” katanya.

“Utamanya pada Maret – April 2021 ini, insentif yang diberikan fasilitas pengurangan PPnBM sebesar 100 persen. Sehingga ini berimplikasi positif untuk industri otomotif dan turunannya,” lanjut Riyanto.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjabarkan bahwa stimulus diberikan guna mendorong konsumsi masyarakat dan peningkatan utilitas industry otomotif dan property. Sebagaimana diketahui, dua sektor ini ‘menderita’ lantaran pandemi panjang virus corona.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini