Minews.id, Kupang – Pihak Dinas Peternakan NTT terus berupaya untuk mencegah peningkatan kasus gigitan hewan rabies dengan meningkatkan vaksinasi. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT, Melky Angsar.
Menurutnya, terhitung tanggal 2 April 2024 stok vaksin hewan penular rabies (HPR) sebanyak 374.005 dosis.
“Penambahan vaksin HPR karena ada kabupaten yang membeli dengan dana APBD di Tahun 2024 sehingga vaksin tersedia menjadi 374.005, realisasi 252.923 sehingga stok sisa 121.082 dosis,” ujarnya kepada Minews.id baru-baru ini.
Melky pun mengungkapkan sejumlah beberapa upaya yang telah dilakukan untuk Penanggulangan Rabies yaitu melakukan vaksinasi Massal Rabies pada hewan (vaksin bantuan pemerintah pusat, provinsi NTT dan pemerintah Australia melalui badan Kesehatan Hewan Dunia/WOAH).
“Melakukan pelatihan Vaksinator Rabies di Kabupaten TTS (Kerjasama dengan Ditkeswan dan AIHSP). Pelatihan TAKGIT bagi Petugas Puskeswan dan Puskesmas sedaratan Timor (Kerjasama dengan Ditkeswan, Kemenkes dan AIHSP),” katanya.
Selain itu, pihak Dinas Peternakan NTT juga telah membentuk KASIRA di 5 desa pada Kecamatan pada Kabupaten TTS yang merupakan hasil kerjasama dengan ditKesmavet.
Dinas Peternakan NTT Juga turut memberikan pelatihan iSIKHNAS untuk petugas Kesehatan hewan di Kabupaten TTS, Belu SBD dan Manggarai Barat yang merupakan hasil kerjasama dengan AIHSP.
Selanjutnya melakukan distribusi bantuan Leaflet dan Poster Rabies yang merupakan bantuan dari AIHSP dan FAO.