Ratu Elizabeth II Meninggal, Pangeran Charles Jadi Penerus Takhta

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Pangeran Charles akan meneruskan takhta kerajaan Inggris setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II, Kamis 8 September 2022.

Ratu Elizabeth meninggal dunia di usia 96 tahun di Balmoral. Sebelumnya, Ratu Elizabeth II berada di bawah pengawasan medis dokter istana karena khawatir dengan kesehatan Ratu Elizabeth II.

Ratu Elizabeth II menjadi penguasa Britania Raya terlama berkuasa, selama 70 tahun. Fakta itu sekaligus membuat Charles menjabat sebagai Pangeran Wales atau Prince of Wales terlama.

Dengan meninggalnya Ratu Elizabeth II, maka otomatis Charles menjadi penerus takhta kerajaan. Saat ini usia Raja Charales III adalah 73 tahun atau merupakan raja tertua yang naik takhta di sepanjang sejarah Inggris.

Raja Charles III adalah mantan suami mendiang Putri Diana yang meninggal di 1997. Pernikahan keduanya membuahkan dua anak, yakni Pangeran William dan Pangeran Harry.

Setelah Charles menjadi penerus takhta kerajaan, maka gelar Prince of Wales kini dimiliki putra Pangeran William.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini