Ramadan, Jokowi: Stok Pangan Harus Dijamin dengan Harga Stabil

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Jelang bulan Ramadan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan intruksi kepada Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk mengantisipasi ketersediaan bahan kebutuhan pokok di seluruh Tanah Air jelang Ramadan. Jokowi mengingatkan agar ketersediaan stok pangan dengan harga yang stabil dan tidak terjadi kelangkaan.

“Sebulan kemudian Idul Fitri. Siapkan dari sekarang, antisipasi dari sekarang, walaupun nanti kita akan menyambut dengan sederhana. Tetapi sekali lagi, ketersediaan stok dan harga yang stabil harus dijamin,” ujar Jokowi, Kamis, 4 Maret 2021.

Tidak hanya jelang Ramadan, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meminta Mendag Lutfi memperbaiki ketersediaan bahan pokok di daerah-daerah. “Upayakan terus untuk memperbaiki kesetaraan daerah-daerah pinggiran. Dan harus diantisipasi,” ungkapnya.

Ia berharap, 2021 ini bisa menjadi tahun pemulihan ekonomi nasional setelah satu tahun dilanda pandemic covid-19. Target pertumbuhan ekonomi 5 persen di APBN, kata Jokowi, harus tercapai.

” Untuk itu, secara khusus saya meminta kepada seluruh jajaran Kementerian Perdagangan untuk tidak hanya bekerja normatif, namun harus ada terobosan-terobosan kreatif, dan inovatif,” ujarnya.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, memastikan stok kebutuhan bahan pokok untuk Ramadan dan Lebaran tahun ini sudah terpenuhi. Dia sudah memastikan mengenai hal ini sejak akhir 2020.

“Kita sudah bekerja untuk memastikan kecukupan dari bahan pokok dan bahan penting tersebut. Saya sudah memerintahkan untuk yang impor-impor,” kata Mendag Lutfi.

Diungkapkannya, beberapa kebutuhan pokok yang sudah disiapkan antara lain gula, daging sapi, daging kerbau, dan beras. Namun, dia menolak mengungkapkan total barang yang diimpor, serta harga dan waktunya.

“Jumlah, harga dan kapan datangnya itu ada di kantong saya. Tapi saya yakin kita akan melalui Lebaran ini dengan baik,” tuturnya.

Dia pun mengatakan Kemendag bergerak aktif memastikan ketersediaan semua kebutuhan tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini