Rakyat Armenia Minta sang Perdana Menteri Mengundurkan Diri

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Ribuan warga Armenia berbaris memenuhi ibu kota Yerevan, Sabtu (10/12). Mereka memperingati tentara yang tewas dalam konflik enam pekan di wilayah Nagorno-Karabakh yang secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan.

Akan tetapi, kawasan Nagorno-Karabakh dihuni dan dikendalikan oleh mayoritas etnis Armenia. Konflik kedua negara sendiri telah berlangsung lama, yakni sekitar tahun 1980-an dan telah menewaskan puluhan ribuan jiwa.

Konflik dan korban jiwa di pihak Armenia meningkatkan tekanan pada Perdana Menteri Nikol Pashinyan, yang dituduh oposisi keliru dalam menangani konflik dengan menerima gencatan senjata yang ditengahi Rusia bulan lalu. Rakyat Armenia pun meminta sang PM untuk mengundurkan diri.

PM Pashinyan sendiri turut memimpin pawai pada hari pertama dari tiga hari berkabung di Armenia. Ia berkendara ke pemakaman militer di Yerablur untuk menyalakan dupa di atas kuburan para tentara yang tewas, melansir Reuters, 20 Desember 2020.

Meskipun para pendukungnya memenuhi area pemakaman, dalam sebuah tayangan televisi Armenia menunjukkan para kritikus Pashinyan turut meneriakkan “Nikol (Pashyinyan) adalah penghianat!” ketika iring-iringan konvoinya lewat.

Oposisi Armenia meminta para pendukungnya untuk bergabung dalam mogok nasional pada 22 Desember, atau tepat di akhir masa berkabung, untuk menekan PM Pashinyan agar mengundurkan diri akibat kerugian yang ditimbulkan dalam konflik Nagorno-Karabakh.

Sebagai catatan, otoritas etnis Armenia di Nagorno-Karabakh menuduh pasukan Azeri pada Rabu (16/12), menangkap tentara mereka. Hal ini kian menambah ketegangan pada kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran bulan lalu.

Kedua belah pihak mulai bertukar kelompok tawanan perang sebagai bagian dari pertukaran “semua untuk semua” yang dimediasi oleh Rusia. Moskow sendiri mengerahkan pasukan penjaga perdamaian untuk mengawasi gencatan senjata. Tetapi pertempuran kecil antara dua negara dilaporkan masih sering terjadi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini