Qatar Mah Bebas! Alami Cuaca Panas Warga Disana Pasang AC di Luar Rumah

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Udara terasa panas sekali akhir-akhir ini. Tak hanya di Indonesia kondisi itu hampir dialami seluruh negara di dunia, salah satunya Qatar.

Warga Qatar pun mengalami hal yang serupa di bulan-bulan seperti sekarang. Nah bedanya, untuk mengatasi suhu panas tersebut, warga Qatar memasang AC di luar ruangan. Rich people!

Suhu udara di Qatar sekarang mencapai 46 derajat celcius. Dengan suhu setinggi itu, tentu akan sangat ‘menyiksa’ bagi warga Qatar maupun wisatawan yang sedang liburan di negara tersebut.

Pemerintah Qatar pun menghadirkan solusi jitu untuk mengatasi masalah tersebut. Solusinya adalah dengan memasang pendingin ruangan outdoor di sepanjang jalanan maupun di luar tempat-tempat strategis lain, seperti mal dan pusat perbelanjaan.

Mengutip detikcom, pemasangan AC berukuran jumbo ini juga dilakukan di dalam stadion-stadion bola, mengingat Qatar akan jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022.

Tak hanya itu, Pemerintah Qatar juga menghadirkan solusi lain selain memasang AC outdoor, yaitu dengan mengecat jalanan aspal di sana menjadi warna biru. Diharapkan dengan dicat warna biru, suhu jalanan bisa turun 15 hingga 20 derajat celcius.

Salah satu jalanan yang dicat biru adalah Jalan Abdullah Bin Jassim yang berlokasi di dekat pasar tradisional terbesar di Kota Doha.

Warna biru terbukti bisa menurunkan suhu jalanan karena warna ini memantulkan panas dari sinar matahari, dibandingkan warna hitam aspal yang cenderung menyimpan panas.

Kesimpulan ini didapat dari hasil percobaan ilmuwan Qatar, dengan mengecat jalanan aspal sepanjang 250 meter dengan ketebalan cat mencapai 1 mm. Cat ini bukan cat biasa, tetapi cat yang mengandung pigmen yang bisa memantulkan panas.

Qatar bukanlah negara pertama yang melakukan hal ini untuk mengurangi panas. Kota-kota besar lain di dunia juga pernah hal yang serupa, seperti contohnya Los Angeles.

Cuma bedanya, di Los Angeles cat yang digunakan bukan berwarna biru, melainkan warna abu-abu cenderung putih. Warna ini terbukti bisa menurunkan suhu sampai 5 derajat celcius.

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini