MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Puluhan pembelot Iran meminta Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden untuk tidak mengurangi sanksi atau tekanan apapun terhadap pemerintah Iran. Mereka juga meminta Presiden Biden untuk mendukung hak asasi manusia di Iran.
Dalam sepucuk surat kepada Presiden Biden, sebanyak 38 aktivis yang berbasis di Iran meminta pemerintahan baru AS untuk mempertahankan tekanan politik, diplomatik, dan ekonomi maksimum pada rezim Iran yang di ambang kehancuran.
Surat tersebut juga meminta pemerintahan Biden untuk mengadvokasi hak asasi manusia dan pembebasan semua tahanan politik di Iran, serta mendukung tekad Iran dalam mencari pemerintahan demokratis sekuler melalui referendum tanpa kekerasan, bebas, dan adil.
Beberapa aktivis yang menandatangani surat tersebut, sebelumnya telah dipenjara karena menandatangani pernyataan yang meminta Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei untuk mundur.
Teheran sendiri sudah meminta kepada Presiden Biden untuk mencabut seluruh sanksi yang dijatuhkan saat mantan Presiden Donald Trump berkuasa, melansir English al Arabiya.
Sementara Presiden Biden telah berjanji untuk kembali bergabung ke Pakta Nuklir Iran 2015 dengan syarat Iran kembali patuh. Akan tetapi, Teheran mengatakan bahwa pihaknya hanya akan patuh bila AS kembali ke Pakta Nuklir Iran 2015.
Sebagai catatan, mantan Presiden Donald Trump menarik Washington keluar dari Pakta Nuklir Iran 2015 tahun 2018. Selain itu, Trump juga menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan terhadap Iran sebagai bagian dari kampanye tekanan maksimum.