MATA INDONESIA, JAKARTA – Terdeteksinya 37 orang mantan anggota Front Pembela Islam (FPI) dalam kegiatan dan jaringan terorisme seperti diungkap anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto seharusnya membuat organisasi itu berhati-hati. Jika tidak diindahkan organisasi itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan teroris.
Hal tersebut diungkapkan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI AM Hendropriyono dalam sebuah talk show di YouTube yang dilihat Minggu 27 Desember 2020.
“Kita harus waspada, para anggota FPI lainnya harus waspada. Hati-hati, bahwa jika kemasukan unsur itu bisa terseret-seret. Jika tidak ada yang mengingatkan ya akan ke sana semua (jadi teroris–Red),” ujar Hendropriyono.
Hendropriyono mengaku khawatir dengan perkembangan seperti itu karena bisa menjadi bibit kehancuran Indonesia.
Menurut dia, kondisi Suriah yang hancur lebur saat ini diawali persis seperti Indonesia sekarang.
Masyarakat dan pemerintah tidak pernah diberi kesempatan untuk memikirkan masa depan karena terus direpoti dengan isu-isu ideologi seperti era Orde Lama.
Akibatnya, sekarang kita sering bertengkar antar sesama warga bangsa karena muncul banyak ormas yang memiliki kemampuan perang.