MATA INDONESIA, JAKARTA – Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R Djoemadi mengatakan, PT Pos optimistis dapat berpartisipasi untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan seperti yang ditargetkan pemerintah.
Pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia. Presiden Joko Widodo telah menargetkan indeks inklusi keuangan nasional 90 persen pada 2024.
“Ada tren peningkatan inklusi keuangan Indonesia. Pada 2016 meningkat 67,8 persen, 2019 meningkat 76,2 persen, dan 2024 ditargetkan menjadi 90 persen,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Semuel Abrijani Pangerapan, Rabu 7 April 2021.
Menurut Semuel, pemerintah membuka peluang sebesar-besarnya bagi pemain baru, tidak terkecuali bila PT Pos ingin berpartisipasi dalam penyediaan layanan di sektor keuangan digital.
“Data survei tahun 2017, sekitar 49 persen penduduk Indonesia yang memiliki rekening bank. Data itu saat ini meningkat menjadi 53 persen. Kalau kita lihat dunia, rata-rata orang yang punya akun keuangan itu sudah 80 persen, artinya Indonesia sebenarnya tertinggal. Banyak sekali orang yang tidak terhubung dengan sistem keuangan,” ungkap Faizal.
“Terdapat kesenjangan antara target inklusi keuangan sebesar 90 persen dengan pengguna sistem keuangan saat ini yang berjumlah 50 hingga 60 persen. Gap sekitar 30 persen. Kami siap menyediakan sistem agar masyarakat yang belum terhubung sistem keuangan menjadi terhubung,” katanya.
Untuk mengembangkan inklusi keuangan, PT Pos akan menyasar target sesuai dengan karakter. Target itu adalah masyarakat di daerah tertinggal, masyarakat di perbatasan, masyarakat di pulau terluar, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kelompok masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial, pekerja migran Indonesia, dan kelompok pelajar/mahasiswa/pemuda.
“PT Pos memiliki strategi untuk mencapai target tersebut, yaitu digital transporing melalui pos giro mobile, dan interaksi fisik melalui layanan di kantor pos. Saat ini jumlah kantor pos di seluruh Indonesia sejumlah 8400 kantor. PT Pos juga dibantu dengan 64 ribu agen jasa keuangan seperti BRILink,” ucapnya.