MATA INDONESIA, JAKARTA – Memerintahkan warga tinggal di rumah dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menurut catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membuat kualitas udara di Jakarta semakin baik. Terbukti transportasi menyumbang polusi terbesar.
“Mulai tanggal 17 Maret, memang secara ada perubahan,” kata Kepala Bidang Informasi Kualitas Udara BMKG Rahmattulloh Adji, SP di Jakarta, Senin 13 April 2020.
Kualitas udara ibu kota menjadi semakin baik setelah kebijakan PSBB diberlakukan untuk membatasi penyebaran virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid19.
Rata-rata kualitas udara Jakarta saat ini tercatat sekitar 40 ug/m³ atau dalam kondisi baik dibandingkan dengan kualitas udara yang tercatat sebelum penerapan dua kebijakan tersebut.
Hal itu semakin membuktikan bahwa pencemaran udar terbesar di kota adalah aktivitas manusia berupa transportasi.
Menurut Rahmattulloh setiap 10 hari sejak Maret 2020, kualitas udara di Jakarta telah mengalami perubahan cukup signifikan. Jauh lebih bersih.
