Protokol Kesehatan di Bangkok Super Ketat, Begini Tanggapan Pebulutangkis Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANGKOK – Panitia penyelenggara tiga turnamen di Bangkok menerapkan protokol kesehatan super ketat pada semua orang yang, termasuk pada tim buluntangkis dari berbagai negara. Ada rasa tak nyaman, tapi semua dilakukan demi keselamatan.

Sesampainya di Bangkok, semua pebulutangkis langsung menjalani karantina di hotel yang sudah ditentukan. Mereka tak boleh keluar hotel sampai hasil te swab keluar.

Tim bulutangkis Indonesia sudah dua kali menjalani latihan. Dalam sesi latihan pun diterapkan protokol kesehatan sangat ketat. Usai latihan, para pemain kembali menjalani swab test PCR.

Ini merupakan tes kedua yang dijalani pemain sejak mereka menginjakkan kaki di Bangkok. Tes pertama dilakukan saat mereka datang, Senin, 4 Januari silam. Ketika itu, hasilnya negatif semua.

“Rasanya memang kurang nyaman sih swab test berkali-kali. Tetapi ini harus dilakukan untuk kesehatan bersama. Semoga kita selalu dalam keadaan sehat,” kata spesialis ganda campuran, Melati Daeva Oktavianti.

Panitia kejuaraan rupanya benar-benar menerapkan protokol kesehatan ketat. Memang terkadang terasa berlebihan dan membuat kurang nyaman, tetapi mau tidak mau, pemain harus beradaptasi. Hal ini pun diamini tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting.

“Mereka benar-benar strict dalam peraturan dan protokol kesehatan. Tapi saya tetap excited karena sudah tidak bertanding selama sembilan atau sepuluh bulan. Pasti cukup kangen untuk menampilkan permainan terbaik,” kata Ginting.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini