JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tetapi juga menjadi solusi penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah.
Program ini membuka peluang kerja di sektor produksi, distribusi, hingga pengelolaan makanan sehat, yang secara langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) terus mengoptimalkan skema penyerapan tenaga kerja dalam program ini. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa MBG berpotensi besar dalam mengurangi angka pengangguran nasional.
“Kami sedang memetakan bagaimana setiap satuan pelayanan MBG dapat berkontribusi dalam menambah pekerja baru,” ujar Yassierli.
Dampak positif dari program ini telah dirasakan di berbagai daerah. Salah satu contohnya adalah Indah, seorang ibu rumah tangga di Banyuasin, Sumatera Selatan, yang kini mendapatkan penghasilan tetap melalui dapur MBG. Dalam unggahan di akun TikTok-nya, Indah membagikan pengalamannya bahwa dengan bekerja di dapur MBG, ia mampu membantu perekonomian keluarganya.
Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin, mengungkapkan bahwa keberadaan dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah membuka banyak lapangan pekerjaan baru.
“Mulai dari pembangunan hingga beroperasinya dapur MBG membutuhkan tenaga kerja. Dengan demikian, lapangan pekerjaan bertambah, dan ini bisa membantu menurunkan angka pengangguran,” kata Zainul Munasichin.
Setiap dapur MBG setidaknya mempekerjakan 47 orang, termasuk tenaga ahli masak, bagian dapur, tenaga distribusi, lapangan, serta kebersihan. Selain itu, BGN juga menugaskan kepala dapur, akuntan, dan ahli gizi untuk memastikan operasional dapur berjalan dengan baik. Tenaga kerja ini sebagian besar diserap dari warga sekitar dapur MBG, dengan pengecualian bagi tenaga ahli yang harus memiliki sertifikat keahlian.
Selain menciptakan lapangan kerja, program MBG juga mendukung perekonomian lokal dengan melibatkan petani, peternak, nelayan, dan distributor dalam penyediaan bahan makanan. Dengan demikian, terjadi perputaran ekonomi yang lebih luas dan berkelanjutan.
Program MBG merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap rakyat. Selain memastikan kecukupan gizi bagi para pelajar guna menciptakan generasi yang kuat dan cerdas, program ini juga berperan sebagai instrumen strategis dalam memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat. Pemerintah dan DPR RI terus melakukan sosialisasi agar program ini dapat berjalan dengan lancar dan merata ke seluruh daerah di Indonesia.
Keberadaan dapur MBG juga diawasi ketat agar memenuhi standar kebersihan, pengelolaan gizi, serta pengelolaan limbah. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat dari segi kesehatan dan ketenagakerjaan, tetapi juga memastikan kelangsungan lingkungan yang bersih dan sehat.
Program MBG diharapkan menjadi solusi komprehensif yang mendukung visi pemerintah dalam membangun masyarakat yang sehat, produktif, dan sejahtera.