Program Insentif PPN Gairahkan Industri Semen Dalam Negeri

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kebijakan pemerintah dalam pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bagi sektor properti dinilai ikut mampu menggairahkan industri semen dalam negeri.

Diketahui, sejak awal Maret lalu, pemerintah mulai memberlakukan diskon PPN 100 persen untuk rumah tapak dan rumah susun dengan harga maksimal Rp 2 miliar serta diskon PPN sebesar 50 persen untuk harga jual rumah tapak dan rumah susun berkisar antara Rp 2-5 miliar.

Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso membenarkan bahwa insentif di sektor properti mampu mengerek konsumsi semen di Indonesia dalam waktu dekat. Terbukti, data ASI menunjukkan bahwa konsumsi semen naik 23 persen pada Maret 2021, baik untuk domestik maupun ekspor.

Khusus di dalam negeri, konsumsi semen tumbuh 11,4 persen pada bulan lalu. Beberapa kawasan di Indonesia mengalami kenaikan konsumsi semen yang cukup signifikan, misalnya Pulau Sumatera konsumsinya tumbuh 13 persen, Pulau Jawa tumbuh 11,1 persen, Pulau Kalimantan tumbuh 14 persen, Pulau Sulawesi tumbuh 14,9 persen dan kawasan Indonesia Timur juga tumbuh 14 persen.

Hanya daerah Bali dan Nusa Tenggara saja yang konsumsi semennya masih mengalami penurunan 2,1 persen. Hal ini akibat imbas sektor pariwisata yang notabene cukup menopang ekonomi kawasan tersebut masih belum bergerak.

“Dari hasil monitoring, kelihatannya kegiatan infrastruktur dan proyek-proyek strategis di sektor properti sudah mulai bergerak kembali,” ujarnya.

Pihak ASI masih yakin tren kenaikan konsumsi semen tetap berlanjut di sepanjang tahun 2021. Tentu saja hal ini dengan catatan pemerintah tidak lagi melakukan pemangkasan anggaran belanja infrastruktur di tahun 2021.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Antonius Marcos sepakat bahwa kebijakan pemerintah untuk merelaksasi PPN di sektor properti secara tidak langsung meningkatkan konsumsi semen di dalam negeri.

Berbekal kapasitas produksi semen terpasang mencapai 25 juta ton, emiten berkode saham INTP tersebut berada dalam posisi yang siap untuk memenuhi kebutuhan semen di sektor properti.

Dia pun menambahkan, sejauh ini kontribusi penjualan semen INTP untuk sektor properti terbilang besar. “Ini tercermin dari penjualan semen kantong kami yang kontribusinya kurang lebih 70-75 persendari total penjualan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini