Profil Son Heung-min, Pencetak Gol Terbaik FIFA 2020

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tahun ini, Puskas Awards 2020 dimenangi oleh Son Heung Min lewat gol solonya saat melawan Burnley di Liga Inggris pada 7 Desember 2019. Son mengalahkan gol Luis Suarez (Atletico Madrid) dan Giorgian De Arrascaeta (Flamengo).

Son lahir pada 8 Juli 1992 di Chuncheon, Gangwon, Korea Selatan. Pria berusia 28 tahun ini, sejak 2015 bermain untuk kesebelasan yang berbasis di London, Tottenham Hotspur sebagai penyerang.

Son lahir dari pasangan Son Woong Jung dan Eun Ja Kil. Ia juga mempunyai seorang kakak laki-laki bernama Son Heung Yun. Bakat bermain bola dalam diri Son diwarisi oleh ayahnya yang merupakan mantan pesepak bola Timnas Korea Selatan.

Di usianya yang ke-3 tahun, Son meninggalkan Korea Selatan dan menetap di Selandia Baru. Di sana, ia menempuh pendidikan di Mission Heights. Enam tahun kemudian, Son dan keluarganya memutuskan untuk kembali ke Korea Selatan dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dasar Dongbuk.

Ketertarikannya dengan dunia sepak bola dimulai saat ia berada di Dongbuk. Di sana, ia sering berlatih bermain bola. Setelah lulus dari sekolah dasar, Son melanjutkan studinya ke sekolah menengah. Namun, tak lebih dari satu tahun, ia bergabung dengan akademi FC Seoul guna memfokuskan dirinya dalam bermain bola.

Son mengembangkan bakatnya di FC Seoul hingga tahun 2008. Lee Chung Yong, mantan pemain Crystal Palace menjadi insipirasinya dalam bermain bola. Menginjak usia 16 tahun, Son memutuskan untuk pindah ke Hamburger SV melalui Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan.

Setahun setelahnya, Son dipercaya untuk turut andil dalam Piala Dunia U-17 untuk membela Korea Selatan. Di ajang ini, Son mampu mencetak tiga gol ke gawang lawan. Setelah berpartisipasi dalam Piala Dunia, Son mulai bermain secara aktif untuk Hamburger SV. Bersama tim ini, Son tampil secara mengesankan. Hingga pada bulan Juli 2010, ia menandatangani kontrak profesionalnya.

Nama Son tercatat sebagai pemain termuda Hamburg yang mampu mecetak gol pada musimn 2010/11. Saat itu, ia mampu membobol gawang FC Koln di usianya yang ke-18 tahun. Di musim selanjutnya, bersama Hamburger SV, Son mencetak 5 gol dari 30 pertandingan. Di musim ini, Son menampilkan performa terbaiknya saat mengalahkan Dortmund. Kemampuannya meningkat ketika mampu mencetak 12 gol dan menjadi pemain kelima Korea Selatan yang mampu mencetak dua digit gol dalam Liga Eropa.

Pada bulan Juni 2103, Son pindah ke Bayer Leverkusen dengan biaya transfer 10 juta euro. Ia menandatangani kontrak selama lima tahun bersama klub tersebut. Saat itu, Son menampilkan peforma yang sangat luar biasa. Ia mampu membantu timnya mendapatkan tempat di Liga Champions. Musim debutnya bersama Bayer Leverkusen berakhir dengan 12 gol dalam 43 pertandingan. Di musim kedunya, ia tampil lebih agresif dengan mencetak 17 gol dari 42 penampilan.

Karena bakatnya yang gemilang, The Lilywhites, julukan Totthenham Hotspur, memboyong Son pada agustus 2015 dengan nilai transfer mencapai 30 juta euro. Hal ini menjadikan Son sebagai pesepak bola Asia termahal.

Dia memulai debutnya untuk Totthenham pada September 2015 dalam pertandingan melawan Sunderland. Di bulan yang sama, Son mencetak gol pertamanya dalam pertangingan Liga Europa melawan Qarabag FK.

Dalam pertandingan malawan Chelsea pada Mei 2016. Di musim keduanya di Tottenham, Son meminta Mauricio Pachettino, Manajer Spurs, untuk mentransfernya ke tim lain. Namun, Maurico memberi kesempatan bagi Son untuk memperebutkan tempat di starting XI.

Pada bulan September 2016, Son menerima penghargaan EPL Premier League sebagai Player of the Month. Ini menjadikannya sebagai orang Asia pertama yang menerima penghargaan tersebut. Penampilan gemilangnya berlanjut hingga akhir musim 2016/17, dimana ia menjadi salah atu dari tiga pemain Spurs yang mencetak lebih dari 20 gol di musim tersebut.

Son kembali tampil mengesankan pada musim 2017/18.
Pada bulan November, ia dinobatkan sebagai pemain Asia dengan gol terbanyak di EPL. Memasuki akhir musim, ia menjadi satu-satunya pemain Asia yang masuk dalam 10 besar pencetak gol terbanyak di EPL.

Pada Juli 2018, Son memperpanjang kontraknya dengan Tottenham selama lima tahun. Gol pertamanya di musim ini, yang merupakan gol ke-50 untuk Spurs, membawanya memenangi penghargaan EPL kategori Goal of the Month di bulan November.

Dalam pertandingan Tottenham melawan Manchaster City di perempat final Liga Champions, Son mampu mencetak dua gol. Ini membantu Spurs melaju ke semifinal untuk pertama kalinya sejak 1962. Dua golnya itu melambungkan namanya sebagai pencetak gol pemain Asia tertinggi di Liga Champions. Son menutup musim 2018/19 sebagai runner-up di Liga Champions.

Memulai musim 2019/20, Son mampu membobol dua gol ke gawang Crystal Palace di Liga Inggris. Di bulan Oktober 2019, ia masuk dalam daftar 30 kandidat untuk penghargaan Ballon d’Or.

Di bulan Desember, Son mampu mencetak gol spektakuler melawan Burnley, dimana ia mampu melewati 7 pemain lawan sebelum mencetak gol. Gol tersebut dipuji oleh para pakar dan dinobatkan sebagai gol terbaik bulan ini pada Desember 2019. Pada Februari 2020, Son menjadi pemain Asia pertama yang mampu mencetak 50 gol di EPL. Di bulan itu juga, ia mengalami patah tulang di lengannya, hal ini membuatnya absen selama sisa musim.

Selain bermain secara internasional, Son pernah tampil untuk Timnas Korea Selatan di Piala Dunia U-17 2009 serta Piala Asia AFC 2011. Meski begitu, ia diketahui telah menolak tawaran untuk bermain di Olimpiade Musim Panas 2013 dan Piala Dunia FIFA 2014.

Ia berpartisipasi di Piala Asia AFC 2015 dan Piala Dunia FIFA, dimana ia mencetak gol dan menyingkirkan juara bertahan, Jerman. Son juga ditunjuk sebagai Kapten Korea Selatan untuk meraih kemenangan di Asian Games 2018, ini membuat dia mendapat keringanan untuk mengikuti wajib militer.

Reporter: Diani Ratna Utamis

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini