MATA INDONESIA, JAKARTA-Kegiatan ekspor di Indonesia makin mengeliat di masa pandemi. Salah satunya produk kelapa dan larva yang dilirik Belanda. Negara kincir angin tersebut membeli produk tersebut sebesar 750 ribu US dolar atau senilai Rp 10,75 Miliar (kurs rupiah 14.345/USD).
Produk larva dan turunan kelapa tersebut akan digunakan sebagai bahan baku pakan burung yang cukup besar pasarnya di Eropa.
Untuk merealisasikan komitmen ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi penandatanganan dua Letter of Intent (LoI) antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang asal Belanda secara daring.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Ganef Judawati menyampaikan, total nilai transaksi Trade Commitment selama TEI-DE 2021 tercatat lebih dari 978,8 juta US dolar.
Ia juga mengajak para buyers Belanda untuk dapat memanfaatkan dua hari terakhir sesi Interaktif TEI-DE dengan mengunjungi setiap kategori produk di platform TEI-DE ini.
Dengan adanya Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan ikatan ekonomi yang lebih kuat antara kedua negara.
Atase Perdagangan KBRI Den Haag Sabbat menambahkan, LoI kali ini merupakan langkah awal meningkatkan kinerja ekspor Indonesia ke Belanda.
“Momentum ini membuktikan bahwa pelaku usaha Indonesia dan Belanda tetap berhasil menunjukkan kerja sama perdagangan di tengah pandemi Covid-19,” katanya.