MATA INDONESIA, BRUSSEL – Seorang pria di Belgia ditangkap polisi setelah ketahuan mencoba menerima dosis vaksin Covid-19 kesembilan. Pria itu menjadi joki vaksin untuk mereka para anti-vaksin yang menginginkan sertifikat.
Pria asal Charleroi, Belgia itu juga mendapatkan kompensasi atau bayaran karena sudah menggantikan ‘peran’ mereka, para anti-vaksin. Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai identitasnya atau orang-orang yang diduga membayarnya untuk menerima vaksin Covid-19 atas nama mereka.
Melansir The Cable, pria tersebut muncul di pusat vaksinasi seperti biasanya dengan kartu identitas yang berbeda. Staf pusat vaksinasi yang mengenali wajahnyan akhirnya membunyikan alarm, sekaligus mengakhiri profesinya sebagai joki vaksin Covid-19.
Berdasarkan laporan, kondisi kesehatan pria itu tidak menunjukkan tanda-tanda komplikasi, meski telah menerima dosis vaksin delapan kali.
Tetapi bagaimana pun juga, ia berisiko dituntut karena pemalsuan identitas dan menguntungkan para anti-vaksin. Sementara itu, Belgia telah memberlakukan tindakan ekstra untuk memperlambat penyebaran varian Omicron, yang pertama kali diidentifikasi di Afrika selatan dan kini menyebabkan lonjakan kasus di seluruh Eropa.
Mulai 26 Desember, pasar Natal dalam ruangan, bioskop, teater, dan ruang konser akan ditutup. Namun, acara olahraga akan terus berlanjut tanpa penonton.
Aturan sebelumnya seperti wajib mengenakan masker di ruang publik dalam ruangan, bekerja dari rumah empat hari dalam sepekan, menutup bar dan restoran pada pukul 11 malam akan tetap berlaku.
“Tujuan dalam mengambil berbagai langkah ini adalah untuk mengelola tekanan pada rumah sakit dan memastikan sekolah dapat dibuka kembali mulai 10 Januari 2022,” tegas Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo.