Presiden Prancis Bakal Bangun Kembali Katedral Notre-Dame dalam 5 Tahun

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Presiden Prancis, Emmanuel Macron menargetkan akan kembali membangun Katedral Notre-Dame yang atapnya hangus terbakar ‘menjadi lebih indah’. Macron berjanji akan membangunnya dalam waktu lima tahun ke depan.

Seperti dilansir AFP, ini menjadi momen pertama Macron mengumumkan kerangka waktu yang lebih cepat untuk pembangunan kembali Katedral Notre-Dame, yang oleh para pakar diperkirakan akan memakan waktu beberapa dekade atau puluhan tahun.

Tekad untuk membangun kembali Katedral Notre-Dame dalam waktu lima tahun ini disampaikan Macron dalam pidato nasional menanggapi tragedi kebakaran ini pada Selasa 16 April waktu setempat. Dalam pidatonya, Macron memuji bagaimana tragedi itu menunjukkan kekuatan rakyat Prancis untuk bergerak dan bersatu.

Tercatat sumbangan sekitar 700 juta Euro atau setara dengan Rp 10,9 triliun telah disalurkan dari para miliarder dan pengusaha kaya Prancis untuk memulihkan kembali karya agung berusia 850 tahun itu.

Otoritas setempat menyatakan bahwa sebagian besar atap katedral bersejarah itu hancur akibat kebakaran yang berkobar selama 15 jam. Menara runcing ikonik setinggi 96 meter ambruk dan struktur kayu sepanjang lebih dari 100 meter yang berusia ratusan tahun di bagian loteng katedral juga hangus terbakar.

Organ utama yang memiliki 8 ribu pipa yang ada di dalam Katedral Notre-Dame juga mengalami kerusakan akibat kebakaran. Namun struktur utama katedral dan dua menara bel, serta kaca jendela mosaik berwarna-warni yang terkenal, berhasil lolos dari api.

“Kita akan membangun kembali katedral lebih indah dan saya ingin itu diselesaikan dalam lima tahun. Dan kita bisa melakukannya,” ujar Macron dalam pidato di Istana Elysee di Paris.

Pernyataan Macron ini mengindikasikan bahwa dia ingin pembangunan ulang diselesaikan saat Paris menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2024. Macron menyatakan bahwa kebakaran dramatis di Katedral Notre-Dame telah menunjukkan yang terbaik dari warga Prancis, meskipun diwarnai upaya memecah belah.

“Apa yang kita lihat semalam di Paris adalah kekuatan kita untuk bergerak dan bersatu. Sejarah kita tidak akan pernah berhenti dan akan selalu menghadapi cobaan,” katanya.

Menteri Dalam Negeri junior, Laurent Nunez, menuturkan kepada wartawan bahwa upaya mengamankan struktur katedral masih berlanjut hingga Kamis 18 April waktu setempat. Para petugas pemadam kebakaran masih dalam proses memindahkan artefak dan karya seni yang belum sempat dievakuasi saat kebakaran terjadi.

Nunez menyatakan bahwa gedung katedral berhasil diselamatkan oleh 400 petugas pemadam dalam masa-masa kritis antara 15-30 menit setelah kebakaran terjadi. Meskipun ada ‘sejumlah kelemahan’ dalam struktur yang dibangun pada abad ke-13 itu, Nunez menegaskan bahwa bangunan secara keseluruhan masih bertahan.

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini