Presiden Jokowi Dianjurkan Tak Temui Elon Musk di Texas Demi Tunjukkan Kedaulatan Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Jokowi dianjurkan tidak memenuhi undangan Elon Musk ke Amerika Serikat.

Alasannya, pemerintahan negeri itu sudah menyampuri hukum di Indonesia dengan menyoal kasus penembakan KM 50 serta pembubaran Front Pembela Islam (FPI).

Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa, Rudi S Kamri, Sabtu 7 Mei 2022.

Pernyataan itu menanggapi upaya Menteri Luhut Pandjaitan mempertemukan Presiden Jokowi dengan Elon Musk di SpaceX, Texas, Mei ini.

Menurut Rudi, kedatangan Presiden Jokowi ke AS menemui Elon Musk justru membuat Pemerintahan Negeri Paman Sam itu besar kepala.

Sebab, sebelumnya mereka tiba-tiba mempersoalkan proses hukum penembakan laskar FPI di KM 50 Tol Cikampek.

Bahkan mereka juga mempersoalkan pembubaran FPI oleh Pemerintah Indonesia karena terbukti akan mendirikan negara kilafah.

“Secara fatsoen politik internasional, sikap AS yang mempersoalkan kasus penembakan di KM 50 dan pembubaran FPI sudah offside (kelewat batas). Kalau kita sudah melihat orang lain offside, Ngapain kita datang ke rumahnya,” ujar Rudi menyarankan Presiden Jokowi.

Jika ingin ketemu Elon Musk atau bahkan Joe Biden sekalipun silakan mereka berdua datang ke Indonesia.

Dengan tidak datang ke AS, menurut Rudi, Presiden Jokowi sudah memiliki kebanggaan atau dignity sebagai pemimpin Indonesia.

Campur tangan AS di Indonesia, menurut Rudi sudah dimulai sejak era Soekarno dan dilanjutkan ke masa Soeharto.

Maka Presiden Jokowi dia anjurkan tidak pergi ke SpaceX di Texas untuk tunjukkan kebanggaan bahwa kedaulatan Indonesia tidak bisa dicampuri negara mana pun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sidang Sengketa Pilkada: MK Tegaskan Komitmen pada Prinsip Keadilan

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan komitmennya pada prinsip keadilan pada sidang perdana sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Menghadapi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini