MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Presiden Hassan Rouhani mengatakan bahwa Iran tengah bergembira melihat akhir dari masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Akan tetapi di sisi lain, Teheran juga tidak senang dengan naiknya Joe Biden sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat.
Berbicara dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi, pada Rabu (16/12), Rouhani menyebut Trump sebagai sosok yang tak berperikemanusiaan dan pelanggar hukum nomor satu di Negeri Paman Sam.
“Kami tidak terlalu senang dengan kedatangan Biden, tapi kami sangat senang dengan kepergian Trump,” kata Presiden Hassan Rouhani, melansir Al Jazeera, Rabu, 16 Desember 2020.
“Seseorang yang melakukan begitu banyak kekejaman, yang merupakan seorang pembunuh, teroris, yang bahkan tidak mengampuni upaya vaksin kami. Ini adalah betapa orang ini kehilangan semua prinsip etika dan kemanusiaan,” sambungnya.
Iran tengah menghadapi pandemi COVID-19 terbesar dan paling mematikan di wilayah Timur Tengah. Akan tetapi, pemerintahan Trump justru secara aktif mencoba memblokir upaya Iran membeli vaksin melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demikian diungkapkan Presiden Rouhani.
Teheran sendiri saat ini berada di bawah sanksi ekonomi AS sejak 2018 atau semenjak Trump secara sepihak menarik diri dari Pakta Nuklir Iran. Meski demikian, Presiden Rouhani menegaskan, sanksi ini justru membuat kondisi Iran berbeda dari sebelumnya.
“Kekuatan kami hari ini bahkan tidak dapat dibandingkan dengan waktu itu,” kata Presiden Rouhani menambahkan bahwa program rudal, militer, dan nuklir Iran menjadi jauh lebih maju. Selain itu, Iran kini tak lagi mengimpor, melainkan mengekspor bensin, gas alam, dan gandum.