Presiden Cina Xi Jinping Akui Negaranya Genting karena Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL - Presiden Cina Xi Jinping dalam pernyataan resmi mengakui bahwa Negeri Tirai Bambu kini dalam kondisi genting dan mengkhawatirkan, menyusul penyebaran virus mematikan Novel 201 Coronavirus (2019 n-cov) atau virus corona.

Ia menyebut, pemerintah Cina hingga kini mencatat sudah 42 orang tewas dan 1.372 pasien terinfeksi di seluruh penjuru negara akibat virus baru yang berasal dari Kota Wuhan tersebut.

Xi Jinping pun segera mengambil tindakan serius. Ia telah mengadakan pertemuan politbiro dengan sejumlah pihak terkait untuk membahas langkah-langkah tepat dalam percepatan memerangi penyebaran virus.

“Saat ini kami sedang menghadapi krisis kesehatan masyarakat yang sangat parah,” ujar Wakil Direktur Jenderal Departemen Urusan Sipil, Hu Yinghai mewakili Xi Jinping, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu 25 Januari 2020.

Tak hanya di Cina, virus corona juga telah menggila di sejumlah negara, seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, hingga Australia, Nepal dan Amerika Serikat. Bahkan, virus ini sampai membubarkan perayaan Imlek di sejumlah wilayah.

Australia mengonfirmasi empat kasus pertamanya pada Sabtu. Sementara Malaysia mengonfirmasi empat kasus dan Prancis melaporkan kasus pertama di Eropa pada Jumat. Adapun Amerika Serikat sedang mengatur penerbangan untuk membawa warganegara dan diplomatnya kembali dari Wuhan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini