MATA INDONESIA, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengatakan bahwa ia dan para pemimpin Eropa sepakat untuk membahas strategi dalam menanggapi pembangunan militer Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina.
“Saya mengadakan pertemuan yang sangat, sangat, sangat baik. Kebulatan suara total dengan semua pemimpin Eropa. Kami akan membicarakannya nanti,” kata Presiden Joe Biden, melansir The Hill, Selasa, 25 Januari 2022.
Presiden Biden mengadakan pertemuan selama 80 menit dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Inggris Boris Johnson, Kanselir Jerman Olaf Scholz, PM Italia Mario Draghi, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, serta Presiden Polandia Andrzej Duda.
Dalam panggilan tersebut, para pemimpin negara itu membahas sikap agresif Rusia terhadap Ukraina. Sebagaimana diketahui, Rusia menempatkan ratusan ribu tentara di perbatasan dekat dengan Ukraina.
“Para pemimpin menegaskan kembali keprihatinan mereka tentang pembangunan militer Rusia di perbatasan Ukraina dan menyatakan dukungan mereka untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina,” demikian pernyataan Gedung Putih.
“Para pemimpin menggarisbawahi keinginan bersama mereka untuk resolusi diplomatik terhadap ketegangan saat ini dan meninjau keterlibatan baru-baru ini dengan Rusia dalam berbagai format,” sambungnya.
Gedung Putih menambahkan, para pemimpin juga membahas upaya bersama mencegah agresi Rusia lebih lanjut terhadap Ukraina, termasuk persiapan untuk memberlakukan konsekuensi besar dan biaya ekonomi yang parah.
Para pejabat pertahanan AS mengatakan bahwa Pentagon sedang mempersiapkan hingga 8.500 tentara AS yang berpotensi dikerahkan ke Eropa Timur sebagai tanggapan atas ancaman invasi Rusia karena Kremlin telah mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina.
Sekretaris pers Pentagon, John Kirby mengatakan, belum ada keputusan yang dibuat untuk mengerahkan pasukan AS dan tidak ada niat untuk mengirim pasukan ke Ukraina. Ia mengatakan peringatan yang ditingkatkan adalah tentang menyiapkan pasukan dan meyakinkan sekutu NATO.
Biden dan pejabat tinggi Gedung Putih telah berulang kali memperingatkan konsekuensi ekonomi yang parah jika Presiden Rusia Vladimir Putin benar-benar menginvasi Ukraina.