Presiden Beri Bantuan Tambahan Modal Kerja di Semarang

Baca Juga

MATA INDONESIA, SEMARANG  – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana mengunjungi Pasar Peterongan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Selasa 5 Juli 2022.

Di lokasi pasar itu, Presiden dan Ibu Iriana memberikan sejumlah bantuan dan berinteraksi dengan beberapa masyarakat penerima manfaat serta pedagang. Presiden berpesan agar bantuan senilai Rp 1,2 juta dapat berguna untuk tambahan modal kerja.

“Tidak boleh beli handphone. Ini untuk tambahan modal kerja, kalau yang Rp300 ribu boleh untuk beli minyak goreng, sembako, silakan,” ujar Presiden Jokowi.

Selain memberikan bantuan, Presiden dan Ibu Iriana turut meninjau harga dan ketersediaan sejumlah bahan pangan pokok, seperti cabai merah, minyak goreng, hingga beras. Amini, seorang penjual sembako yang dihampiri Presiden mengatakan bahwa harga kebutuhan pokok sudah kembali normal.

“Sudah satu minggu, ini beras Rp10 ribu (per kilogram), yang mahal cabai Rp80 ribu (per kilogram), cabai rawit merah,” ujarnya.

Presiden pun mengatakan kepada Amini bahwa kondisi harga kebutuhan pokok saat ini sudah membaik. “Sudah bagus, sudah baik, semoga harganya turun lagi, ini sudah stabil,” katanya.

Kemudian, salah satu pedagang bernama Joko menyampaikan apresiasi atas bantuan dan berharap dapat meningkatkan usahanya di bidang makanan.

“Sekarang ini saya sedang usaha buat risol mayo, salad buah, kacang telor, dan juga brambang goreng. Harapannya dengan bantuan ini usaha saya bisa makin berkembang dan maju dan saya ingin menunjukkan bahwa kaum disabilitas bisa maju,” ujar Joko.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini