Pratama Arhan Main di Jepang, Ini Harapan Shin Tae-yong

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pratama Arhan bergabung dengan klub Tokyo Verdy. Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong berharap bisa tampil baik dan memberikan contoh bagi sepak bola tanah air.

Arhan direkrut Tokyo Verdy dari PSIS Semarang secara gratis dengan kontrak berdurasi dua tahun. Penampilan apiknya di Piala AFF 2020 membuat klub J2 League itu kepincut.

Arhan merupakan pemain kedua yang tampil di Asia Timur setelah Asnawi Mangkualam bersama klub Korea, Ansan Greeners. Shin Tae-yong yakin pemain kelahiran 21 Desember 2001 itu bisa beradaptasi dengan cepat di Jepang.

“Sebelum ke Tokyo Verdy memang arhan banyak diskusi dengan saya. Menurut saya Arhan ini disiplin,” ujar pelatih asal Korea Selatan itu.

“Jadi, bisa dipastikan bisa melawan (beradaptasi) dengan baik di sana. Sepak bola jepang itu sangat detail. Menurut saya semoga dia bisa belajar dengan baik di sana,” katanya.

Shin Tae-yong berharap kemampuan Arhan semakin berkembang saat berlaga bersama Tokyo Verdy serta memberikan contoh bagi sepak bola Indonesia.

“Semoga bisa memberi contoh terbaik bagi sepakbola Indonesia. Pastinya saya percaya bisa menjadi pemain yang lebih fokus dalam pertandingan,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini