MATA INDONESIA, JAKARTA – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus mengatakan kenaikan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia merupakan kebangkitan manufaktur Tanah Air.
Meningkatnya PMI didorong dengan adanya berbagai stimulus dari pemerintah yang signifikan. Sebagai catatan, PMI manufaktur Indonesia periode April 2021 sebesar 54,6 atau meningkat dari bulan Maret 2021 yang mencatat 53,2.
Berdasarkan rilis IHS Markit, perbaikan permintaan tidak hanya datang dari dalam negeri, melainkan juga dari sektor ekspor.
“Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) kendaraan bermotor khususnya mobil ini kan juga disambut baik dan terlihat penjualannya pun meningkat. Nah ini kan salah satu upaya bagaimana untuk meningkatkan pertumbuhan manufaktur,” ucap Ekonom INDEF, Ahmad Heri Firdaus, Rabu (5/5/2021).
Menurutnya, optimisme dari dunia usaha dan sisi konsumsi harus dijawab dengan benar oleh semua kelompok agar upaya melawan pandemi virus corona dapat dilakukan dengan baik. Untuk itu, penanganan diseminasi virus corona harus tetap terkendali.
“Pengendalian laju penyebaran Covid-19 tetap harus terjaga terkendali, kemudian program vaksinasi juga terus harus membaik ke depannya, lalu implementasi dari aturan yang ada di UU Cipta Kerja juga harus benar-benar memberikan rasa keyakinan dan optimisme khususnya dari sisi dunia usaha,” tuturnya.
Ia menambahkan, dengan adanya kebangkitan ini diharapkan periode berikutnya akan terus mengalami peningkatan. Ahmad juga menyerukan, agar Indonesia jangan sampai terlena.
“Kita melihat ini sudah cukup baik, tapi kemudian kita lengah, padahal kan kita belum selesai melewati pandemi. Sehingga dikhawatirkan kalau lengah nanti kita bisa menghadapi kekhawatiran gelombang kedua yang bisa menyebabkan penurunan lagi pada berbagai kinerja manufaktur di Indonesia,” tuntasnya.
 manufaktur Indonesia merupakan kebangkitan manufaktur Tanah Air.){kind=link}