MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mendesak warganya untuk menghabiskan malam Tahun Baru di rumah, tanpa pertemuan sosial. Hal ini demi mencegah penyebaran virus corona yang telah memecahkan rekor infeksi hampir setiap hari.
Suga juga mengumumkan paket senilai 2,6 miliar USD untuk rumah sakit yang merawat pasien terinfeksi virus corona. Peningkatan pesat kasus virus corona terjadi di seluruh pulau di utara Hokkaido serta kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka.
“Saya ingin Anda menghabiskan Tahun Baru yang tenang,” kata Perdana Menteri, Suga dalam konferensi pers di Tokyo dengan pakar virus korona terkemuka dari pemerintah Shigeru Omi, melansir Reuters.
“Infeksi tidak kunjung turun dan jika kita terus seperti ini, maka kita tidak akan dapat menghindari penyebaran virus lebih lanjut,” sambungnya.
Jepang mengonfirmasi lima kasus pertama dari varian virus baru yang menyebar lebih cepat pada penumpang yang tiba dari Inggris. Menteri Kesehatan, Norihisa Tamura mengungkapkan pada Jumat (25/12).
Usai mengadakan pertemuan dengan sang perdana menteri, Menkes Tamura menambahkan bahwa PM Suga menyerukan tindakan karantina yang ketat di seluruh bandara dan mereka yang kembali dari Inggris.
Negeri Sakura memang tidak merayakan Natal. Akan tetapi, periode Tahun Baru merupakan hari libur nasional yang diperpanjang, dengan banyak orang biasanya melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman mereka dan menghabiskan waktu bersama keluarga serta kerabat dekat.
Pakar virus corona, Shigeru Omi mengimbau seluruh warga Jepang untuk bergerak ke arah yang sama demi mengatasi krisis kesehatan. Omi juga mengungkapkan bahwa makan malam bersama, menjadi salah satu penyebab utama infeksi dan meminta semua orang untuk menahan diri mengadakan pertemuan besar.
“Jika kita tidak menurunkan infeksi sekarang, begitu virus melonjak lagi setelah periode Tahun Baru, jelas tidak akan mudah untuk mengubah tren penurunan. Ini akan memakan waktu, dan mungkin sulit untuk dikendalikan selama beberapa pekan,” tutur Omi.
Sebagai catatan, jumlah kasus harian baru di Jepang melampaui angka 3 ribu untuk yang pertama kalinya di bulan ini. Tokyo melaporkan 884 infeksi pada Jumat (25/12), mendekati rekor hari Kamis sebanyak 888 infeksi.