Please, Jangan Semprot Disinfektan ke Tubuh Kalian!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Saat ini masyarakat banyak yang salah kaprah mengenai pemakaian air disinfektan sebagai salah satu cara mematikan bakteri penyebab virus. Alhasil, banyak dari mereka menyemprotkan disinfektan ke tubuh, padahal hanya boleh disemprotkan ke ruangan atau benda.

“Disinfektan hanya boleh digunakan untuk benda atau barang. Sehingga tidak disarankan untuk disemprotkan ke tubuh manusia,” kata Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, Minggu 5 April 2020.

Dia menjelaskan, berdasarkan surat edaran Kementerian Kesehatan, bilik disinfektan juga tidak boleh sembarang digunakan. Untuk itu, Wiku menyarankan agar masyarakat rajin mencuci tangan dan menggunakan masker dalam mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

“Kami perlu menyampaikan tentang mekanisme pertahanan kita semuanya pertama adalah first line defense, pertahanan kita yang paling depan adalah penggunaan masker dan cuci tangan,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menjaga kebersihan dengan mandi setelah bepergian, mencuci baju, dan membersihkan permukaan barang dengan disinfektan. Apabila hal-hal tersebut dilakukan, maka diyakini efektif memutus mata rantai penyebaran corona.

“Jika kita menerapkan perilaku disiplin ini, baik nasional, provinsi, kota, desa RW, RT sampai tingkat keluarga kami sangat percaya bahwa kita bisa secepatnya menekan kasus (virus corona) ini,” katanya.

Sementara itu, jumlah pasien positif terinfeksi virus Corona di Indonesia semakin bertambah menjadi 2.092 kasus hingga Sabtu 4 April 2020. Adapun jumlah pasien sembuh totalnya 150 orang dan pasien meninggal 191 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Ketahanan Pangan, DP3 Sleman Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pertanian

Mata Indonesia, Sleman - Plt. Kepala Dinas Pertanian,Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyatakan pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memahami strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini