Pindahkan Ibu Kota, Pemerintah Butuh Dana Rp 500 Triliun

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Wacana pemindahan ibu kota langsung mendapat respon dari beberapa politisi, salah satunya Pelawak Eko Patrio yang merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN).

Menurutnya, pemindahan ibu kota perlu adanya pandangan komperhensif dalam penentuan daerahnya.

“Secara konstitusi disebutkan bahwa pemerintahan itu ada di Ibu Kota Jakarta. Nah itu harus juga disesuaikan dulu tuh,” ujar Eko Patrio di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 2 Mei 2019.

Dalam memindahkan ibu kota dan memulai pembangunannya kembali, Eko menyebutkan bahwa negara membutuhkan kurang lebih Rp 500 triliun untuk menyelesaikannya. Hal tersebut menjadi kekhawatiran tersendiri bahwasanya utang negara justru akan semakin bertambah.

“Kalo buat pemerataan oke. Cuma sekarang adalah beban uang negara ada banyak. Jangan sampai akhirnya terjadi. Kita diberikan utang lagi, utang lagi akhirnya negara kita terabaikan,” katanya.

Banyak negara-negara lain juga melakukan pindah ibu kota. Tetapi menurutnya lebih baik ngumpulin uang sebanyak-banyaknya untuk mempersiapkan hal itu, karena dana yang dibutuhkan tidak sedikit.

Eko berharap rencana pemindahan itu tak dilakukan secara mendadak. Karena menurutnya, banyak masyarakat yang akan dirugikan. “Buat sekedar wacana oke. Tapi jangan sampe dadakan kasihan, masyarakatnya,” katanya.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini