Pilpres AS akan Menentukan Nasib Nuklir Iran

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pilpres AS yang digelar November 2020 mendatang disebut menjadi kunci atas nasib pengembangan nuklir Iran.

Seorang pejabat Iran menyebut, nasib kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) bergantung pada hasil Pilpres AS mendatang, apakah Joe Biden bisa menumbangkan petahanan Donald Trump, atau tidak.

Sebelumnya, Iran telah sepakat melakukan pembatasan program nuklirnya ketika sanksi tidak lagi diterapkan. Namun, Teheran memperingatkan bahwa tidak akan lagi berpegang pada kesepakatan jika salah satu pihak memicu penerapan sanksi di Dewan Keamanan PBB.

Ia bahkan menyebut, jika kondisinya mendesak, Iran bisa saja keluar dari kesepakatan.

“Namun kita harus cerdas dan tidak jatuh ke dalam perangkap AS yang ingin mendorong Iran keluar dari kesepakatan,” kata pejabat yang tak disebutkan namanya, seperti dikutip pada Kamis 20 Agustus 2020.

Pemerintah Trump berencana untuk menggunakan serangan balik pada pekan ini, meskipun telah keluar dari JCPOA pada 2018. Langkah tersebut ditentang oleh pihak-pihak yang tersisa dalam perjanjian tersebut, Jerman, Inggris, Prancis, Rusia, China, dan Iran.

Sementara Biden mengatakan akan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir jika terpilih sebagai presiden AS. Namun, kemungkinan itu terjadi ketika Iran lebih dulu kembali patuh akan perjanjian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok Energi dan BBM Aman Selama Libur Tahun Baru 2025

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan distribusi energi tetap terjaga selama perayaan Natal...
- Advertisement -

Baca berita yang ini