Pilkada Serentak 2024 demi Efisiensi Penyelenggaraan

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANDA ACEH – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Aceh diputuskan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) digelar tahun 2024 demi efisiensi penyelenggaraan.

Hal itu tertuang dalam surat keputusan yang ditandatangani Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda), Akmal Malik, 16 April 2021.

Surat itu hanya memuat dua hal yang menjadi dasar penyelenggaraan pilkada Aceh pada November 2024, meskipun masa jabatan gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati serta walikota/wakil walikota habis pada 2022.

Tujuannya untuk menjamin sinergitas antara program nasional dengan program daerah dan visi serta misi kepala derah terpilih.

“Selain itu, maksud pemilihan kepada daerah serentak adalah untuk efektivitas dan efisensi dalam penyelenggaraan.”

Hal kedua yang menjadi alasan menyelenggarakan Pilkada Aceh pada 2024 setelah melakukan koordinasi dengan Komisi II DPR RI serta Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sebelumnya Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh telah secara resmi menunda tahapan Pilkada Aceh 2022.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini