MATA INDONESIA, JAKARTA-Amerika Serikat (AS) berencana mendistribusikan obat Molnupiravir yang diajukan oleh perusahaan farmasi raksasa, Merck. Obat tersebut dianggap bisa menjadi pil antivirus pertama untuk melawan covid-19.
Mengutip New York Times, pemerintahan Joe Biden kini sedang mengerjakan otorisasi yang diharapkan akan selesai dalam beberapa pekan.
Jika pil disetujui, pil tersebut dapat dialokasikan ke negara bagian dengan cara yang sama seperti vaksin. Amerika Serikat (AS) kemudian dapat mendistribusikan pil seperti yang mereka inginkan.
Pil itu nantinya hanya akan diberikan kepada orang dewasa berisiko tinggi yang dalam uji klinis paling umum adalah seseorang di atas usia 60 tahun atau orang dengan obesitas, penyakit jantung, atau diabetes
Jika pil tersebut berhasil mendapatkan otorisasi yang diperlukan, pil itu akan membantu ribuan orang yang terinfeksi karena virus corona baru, meskipun pasokan pada tahap awal dapat sedikit dibatasi.
Pemerintah AS telah memesan setidaknya 1,7 juta dosis dengan harga 700 dollar (Rp10 juta) per pasien. Merck berencana memproduksi pil tersebut pada akhir tahun.
Di sisi lain, pemerintah di seluruh dunia juga telah menunjukkan minat pada pil tersebut, seperti Australia, Malaysia, Singapura dan Korea Selatan yang telah mengumumkan berbagai kesepakatan.
Namun, Merck bukan satu-satunya yang berlomba membuat pil penyembuhan covid-19. Pfizer juga ikut serta, serta Atea Pharmaceuticals-Roche, yang akan mengungkapkan hasil studi mereka bulan depan.