MATA INDONESIA, JAKARTA-Para petani milenial di dorong untuk memanfaatkan berbagai teknologi yang ada untuk mengembangkan usaha pertanian mereka. Hal itu dikatakan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
“Saat ini jualan bisa di tempat tidur dan pakai handphone saja, berbeda dengan dulu harus datang bertemu bernegosiasi berminggu-minggu dan harus ada di lokasi,” ujarnya di Jakarta, Senin 6 September 2021.
Ia mengatakan seiring berkembangnya teknologi harus terus diikuti dalam mengubah cara kerja dan metode usaha, khususnya di bidang pertanian.
Menurut Mentan, apabila pelaku usaha pertanian masih menggunakan cara-cara dan metode lama di sektor pertanian maka akan tertinggal.
Mentan Syahrul menegaskan sektor pertanian harus digenjot guna menopang pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat sektor selalu tumbuh positif di saat sektor lain tumbuh negatif akibat dampak pandemi covid-19.
Dia memaparkan sektor pertanian berkontribusi hingga 16,24 persen terhadap lapangan pekerjaan di kuartal II 2020.
“Di saat pandemi covid-19 yang bisa bertahan salah satunya pertanian. Bahkan pertanian jadi bagian solusi dan turbulensi ekonomi,” katanya.
Mentan memotivasi para petani milenial dalam pelatihan kewirausahaan pertanian untuk memiliki semangat dan kemauan yang kuat serta pantang menyerah.
Selain itu, Mentan juga mendorong agar petani milenial juga melakukan hilirisasi hasil panen agar meningkatkan nilai tambah suatu produk. Ia menegaskan Indonesia adalah negara agraris yang sangat cocok untuk usaha pertanian.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan pola pikir dan terobosan-terobosan baru dari para kaum milenial untuk memajukan pertanian dalam negeri.
Berdasarkan hasil penelitian dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), PDB dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, terus tumbuh sejak 2014 sebesar Rp1.409,06 triliun hingga 2020 menjadi Rp2.115,09 triliun.