MATA INDONESIA, JAKARTA – Bagaimana caranya meningkatkan kesejahteraan petani? Salah satunya adalah dengan korporatisasi petani. Untuk pengembangan ini Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kerja sama tersebut tertuang dalam MoU tentang Peningkatan Produksi Pangan Nasional dan Kesejahteraan Petani Berbasis Korporasi yang ditandatangani pada Kamis 24 Juni 2021. MenkopUKM Teten Masduki mengatakan, tujuan kerja sama ini adalah untuk mensejahterakan petani.
”Kolaborasi antar kementrian dengan integrasi program menjadi salah satu yang ditugaskan Presiden, yakni korporatisasi petani. Pertanian ini wilayah Kementan, dan kami rumuskan dalam koperasi pangan. Kami bantu di kelembagaan petani,” kata Teten melalui siaran pers, Sabtu 26 Juni 2021.
Teten menjelaskan, saat ini petani dihadapkan pada tantangan kelembagaan, bagaimana membenahi kelembagaan petani saat ini dari skala sempit atau perorangan menjadi skala besar. ”Koperasi diharapkan bisa menjadi salah satu lembaga untuk mengkonsolidasi petani-petani perorangan,” ujarnya.
Selain itu, koperasi petani juga dinilai bisa terhubung dengan pembiayaan, yang mana hal ini bisa diatasi oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, termasuk melakukan pembinaan dalam pengembangan model bisnisnya.
”Karena itu ini kolaborasi yang sangat baik, apalagi didukung IPB di teknologi pertaniannya. Sehingga, diharapkan dapat menjadi pertanian modern dan mandiri,” kata Teten.
Ia mengatakan, salah satu tindaklanjut dari kerja sama ini akan direalisasikan dalam waktu dekat yakni koperasi petani di Lampung yang merupakan pilot project, untuk komoditas pisang. Koperasi ini telah bermitra dengan offtaker dan sudah terakses pembiayaan perbankan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap, korporasi pertanian ini bisa berjalan lebih berskala ekonomi dan marketable, sehingga komoditi petani bisa dipasarkan untuk pasar nasional maupun ekspor. Yasin Limpo juga membuka diri bagi perguruan tinggi lain untuk bekerjasama dalam pengembangkan varietas unggul dan teknologi pertanian.
”Kita berharap budidaya mampu yang kita tangani, dan petani yang di koorporasikan, dan kemudian kita memilih komoditi tertentu untuk kita dorong untuk masuk kepada market-place yang ada. Saya berada di hulunya, dan MenkopUKM ada di hilir. Sehingga, korporasi pertanian ini bisa berskala ekonomi,” ujar Yasin Limpo.
Sementara itu, Dekan Fakuktas Pertanian IPB Sugiyanta mengatakan, pihaknya sebagai institusi pendidikan ingin berkontribusi sebesar-besarnya pada kemandirian pangan di bidang pertanian melalui penyediaan sumber daya manusia (SDM) unggul, kompeten dan berjiwa enterpreneur. ”Kami sangat mendukung kerja sama ini. Mahasiswa kami nanti bisa terjun langsung praktek ke lapangan guna melahirkan petani-petani milenial yang mengadopsi teknologi modern dan inovatif,” kata Sugiyanta.