Pesawat Terbesar Dunia Dilego Rp 5,7 Triliun, Ayo Siapa yang Berminat?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Perusahaan pesawat terbesar di dunia, Stratolaunch melego pesawatnya seharga 400 juta US dolar atau sekitar Rp 5,7 triliun, melalui Perusahaan induknya, Vulcan.

Vulcan adalah perusahaan milik almarhum miliarder Paul Allen yang merupakan konglomerat investasi dan salah satu pendiri Microsoft. Allen meninggal Oktober lalu setelah menderita komplikasi limfoma non-Hodgkin.

Nantinya, Pembeli Stratolaunch berhak memiliki pesawat serta fasilitas dan properti intelektualnya. Berdasarkan rentang sayap, Stratolaunch merupakan pesawat terbesar sejagat, ditenagai 6 mesin yang sejenis dengan milik Boeing 747.

Stratolaunch bukan buat penumpang umum melainkan dirancang untuk menerbangkan roket ke antariksa. Setelah 8 tahun pengembangan, pesawat itu sukses terbang pertama kali selama sekitar 2 jam pada April lalu.

Visi Allen untuk menciptakan pesawat besar yang dapat meluncurkan roket dari udara ini setidaknya sebagian telah terpenuhi pada bulan April, ketika Stratolaunch terbang untuk pertama kalinya setelah sekitar delapan tahun dikembangkan.

Pesawat raksasa yang berbasis di Pelabuhan Udara dan Antariksa Mojave, California itu terbang lebih dari dua jam sebelum mendarat di penerbangan pertamanya yang sukses.

Stratolaunch Systems telah memiliki berbagai kemitraan, serta rencana internal, untuk membuat roket yang akan dibawa pesawat Stratolaunch. SpaceX adalah salah satu mitra awal perusahaan, tetapi Stratolaunch kemudian pindah kontrak ke Orbital ATK milik Northrop Grumman untuk menerbangkan roket Pegasus XL. Rencana Stratolaunch untuk mengembangkan armada roketnya sendiri dibatalkan pada Januari.

Bisnis Stratolaunch terus mundur tahun ini, di mana banyak tenaga kerja diberhentikan, meskipun ada rencana untuk meluncurkan roket Northrop kecil pada tahun 2020. Perusahaan sedang dalam proses penutupan operasi, Reuters melaporkan bulan lalu.

Salah satu hal yang menahan penjualan Stratolaunch, menurut salah satu dari sumber itu, adalah perselisihan internal antara CEO-nya, Jean Floyd dan saudara perempuan Paul Allen, Jody Allen, yang menjabat sebagai ketua Vulcan serta ahli waris propertinya.

Meski Floyd telah mengajukan petisi agar Vulcan tetap menjaga program Stratolaunch tetap ada, terutama dengan mempertahankan kekayaan intelektual perusahaan, namun Jody Allen ingin menjual perusahaan secara langsung, kata sumber itu.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini