MINEWS, JAKARTA-Sedikitnya 29 orang meninggal dunia dalam kecelakaan sebuah pesawat yang jatuh menimpa rumah warga di Kota Goma, Kongo Bagian Timur.
Seperti dilansir AFP dan Associated Press, Senin 25 November 2019, korban tewas terdiri dari penumpang dan awak pesawat serta warga setempat yang rumahnya tertimpa pesawat dalam insiden mengenaskan pada Minggu 24 November 2019 waktu setempat.
Pesawat itu mengudara ke kawasan Beni, yang berjarak 350 kilometer sebelah utama kota Goma, saat kecelakaan ini terjadi. Pesawat jenis Dornier 228-200 yang berkapasitas 19 tempat duduk itu dimiliki oleh maskapai swasta Busy Bee.
Pesawat jatuh menimpa sejumlah rumah warga di area distrik Mapendo, dekat bandara setempat di Provinsi Kivu Utara. Kecelakaan terjadi sesaat setelah pesawat lepas landas.
Kepulan asap hitam pekat membubung ke udara dari puing-puing pesawat. Disebutkan Wakil Menteri Transportasi Kongo, Jacques Yuma Kipuya, pesawat itu menimpa dan menghancurkan sedikitnya dua rumah warga di kawasan distrik Mapendo.
Belasan warga setempat membantu para petugas penyelamat dalam mengevakuasi para korban. Ratusan orang lainnya memenuhi lokasi kecelakaan untuk menonton.
“Pada tahap ini, 29 jenazah telah ditemukan dari puing-puing,” demikian pernyataan pemerintah regional Provinsi Kivu Utara.
Laporan pemerintah regional Provinsi Kivu Utara juga menyebut ada satu orang yang selamat dari 19 orang — 17 penumpang dan dua awak pesawat — yang ada di dalam pesawat tersebut. Dia dilarikan ke rumah sakit bersama 16 warga setempat yang mengalami luka-luka.
Namun laporan Program Kesehatan Perbatasan Nasional menyebut ada dua orang yang selamat dari pesawat termasuk, termasuk salah satunya seorang awak.
Sementara itu, data versi Kementerian Transportasi Kongo menyebut korban tewas mencapai 26 orang, yang terdiri dari 17 penumpang pesawat, dua awak dan tujuh warga setempat.
Seorang pilot lokal bernama Placide Kambale mengatakan dirinya bergegas ke lokasi untuk membantu dan sempat melihat pesawat terbakar.
“Saya memanggil anak-anak muda dari lingkungan ini. Mereka membantu saya untuk mengevakuasi korban yang masih bergerak. Kami berhasil menyelamatkan dua orang yang dengan cepat dikerahkan ke rumah sakit,” katanya.
Misi PBB di Kongo menyatakan, pihaknya mengirimkan tim Emergency Crash and Rescue dengan dua mesin pemadam kebakaran untuk membantu otoritas Kongo. Pemerintah Kongo telah menyampaikan belasungkawa untuk keluarga korban tewas.