Perwakilan Khusus PBB Serukan Dunia untuk Tidak Meninggalkan Afghanistan!

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Perwakilan Khusus PBB dan Kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), Deborah Lyons mengatakan, meskipun situasi keamanan membaik, warga Afghanistan merasa ditinggalkan oleh komunitas internasional.

“Pada akhirnya, Taliban harus memutuskan apakah akan memerintah sesuai dengan kebutuhan dan hak-hak penduduk Afghanistan yang beragam atau apakah akan memerintah atas dasar ideologi yang sempit dan bahkan basis etnis yang lebih sempit”, kata Deborah Lyons, melansir News UN.org, Kamis, 18 November 2021.

Sejak resmi berkuasa pada 15 Agustus, Taliban benar-benar berusaha menampilkan diri mereka sebagai Pemerintah, Perwakilan Khusus mengatakan bahwa mereka dibatasi oleh kurangnya sumber daya dan ideologi politik yang bertentangan dengan norma-norma pemerintahan internasional kontemporer.

Selain itu, Taliban tidak mendapatkan kepercayaan dari sebagian besar warga Afghanistan atau meyakinkan warga negara tentang kapasitas mereka untuk memerintah.

Lyons pun menekankan bahwa masyarakat internasional harus tetap terlibat dengan para pemimpin Taliban untuk membentuk lintasan masa depan yang lebih positif. menurutnya, keterlibatan secara umum bermanfaat dan konstruktif

“Meninggalkan rakyat Afghanistan sekarang akan menjadi kesalahan bersejarah – kesalahan yang telah dibuat sebelumnya dengan konsekuensi tragis”, ucapnya memperingatkan.

Taliban terus mencari pengakuan internasional serta cara untuk mengatasi defisit kepercayaan yang mereka akui ada di antara mereka dan komunitas internasional.

Taliban juga terus memastikan untuk memberikan keamanan kepada staf PBB dan memungkinkan akses kemanusiaan yang luas, termasuk bagi pekerja kemanusiaan perempuan.

“Yakinlah bahwa kami tidak menghindar dari mengangkat masalah sulit dengan Taliban, terutama tentang hak-hak perempuan, pendidikan anak perempuan dan laporan … pelecehan dan pembunuhan di luar proses hukum”, kata pejabat PBB itu.

Lyons mengatakan bahwa secara umum, Taliban telah mengakui keprihatinan masyarakat internasional – sering mengakui kesalahan dan mencoba untuk mengatasinya.

Namun, mereka juga menjelaskan bahwa untuk saat ini ada batasan pada konsesi yang ingin mereka berikan pada isu-isu tertentu, termasuk yang berkaitan dengan hak dan kebebasan perempuan.

Dari hak perempuan untuk bekerja, hingga ketidakhadiran mereka dalam forum pengambilan keputusan utama dan eselon senior pegawai negeri, keterbatasan mereka menjadi jelas. Dan otoritas Taliban telah mengindikasikan bahwa mereka sedang mengerjakan kebijakan nasional untuk mengatur hak anak perempuan atas pendidikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini