Pertahun, Industri Mobil Indonesia Mampu Produksi 1680 Unit Bus Listrik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ada tiga pelaku industri yang siap memproduksi bus listrik di Indonesia dengan kapasitas 1.680 unit per tahun.

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufiek Bawazier.

“Tiga Industri itu yakni PT Mobil Anak Bangsa (MAB), PT Inka, dan PT Kendaraan Listrik Indonesia dan ada juga industri mobil listrik lainya dengan kapasitas 1.000 unit per tahun dan ada 26 perusahaan kendaraan motor listrik itu kapasitasnya 1 juta,” ujarnya di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Jumat 10 Juni 2022.

Dia menambahkan bahwa ketiga pabrikan itu telah menggunakan teknologi penggerak hibrida, plug-in hibryd, dan fuel cell yang sesuai dengan peta jalan Kemenperin.

Kondisi industri itu saat ini jelas menjadi kekuatan nasional, yang akan terus menambah investasi Indonesia dalam mendukung kendaraan listrik ke depan. Kemenperin sendiri sangat mengapresiasai hasil karya anak bangsa itu.

“Apresiasi itu patut diberikan, karena selain memproduksi mobil listrik, sebelumnya UI juga telah memproduksi ventilator dalam membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19. Untuk itu kami dari pemerintah akan terus men-support,” ujar Taufiek.

Kemenperin menurutnya, sudah membuat roadmap teknologi hibryd, baterai listrik, hingga biocell, yang harus terus dikembangkan ke tingkat dunia dan memyusul negara-negara lain juga sudah lebih dulu menghasilkan produk hijau ramah lingkungan.

Apa yang dilakukan UI itu, merupakan suatu terobosan yang sangat luar biasa dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bisa menggelontorkan uangnya ke UI untuk membantu proses riset yang lebih tinggi lagi.

“Kemenperin akan selalu support, apalagi program itu di masa depan menyangkut keberlanjutan ekonomi hijau dan pembangunan yang mengedepankan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini