Pertahankan BG Sebagai Kepala BIN, Pakar: Keputusan Jokowi Tepat!

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Keputusan Jokowi untuk mempertahankan Budi Gunawan (BG) di posisi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sangat tepat. Bahkan kebijakan itu bisa dimengerti oleh orang-orang yang berkecimpung di dunia intelijen dan keamanan.

Analis konflik dan konsultan keamanan Alto Labetubun mengatakan, salah satu alasan mengapa Jokowi berani mengambil keputusan dan mengunjungi daerah rawan konflik, karena sudah diberikan garansi keamanan dari BIN.

Hal tersebut terlihat dari keberanian Jokowi mengunjungi Afghanistan, kemudian bagaimana dia berani mengambil keputusan untuk melakukan proses akusisi 51 persen saham Freeport. Selain itu, Jokowi juga terlihat mampu mengeluarkan kebijakan-kebijakan rekonsiliasi politik pasca Pilpres yang mampu meredam potensi konflik.

“Maka bisa disimpulkan bahwa analisis ancaman dan resiko yang dilakukan oleh BIN atas situasi maupun konsekuensi dari keputusan-keputusan politik yang dia ambil sudah sangat tepat. Jokowi percaya dengan hasil analisis dan rekomendasi BIN, yang dikepalai oleh Budi Gunawan alias BG,” ujarnya kepada MINEWS, Rabu 4 Desember 2019.

Kata Alto, di tangan dingin BG, BIN benar-benar maksimal dalam melaksanakan peran, tugas dan fungsinya yang sesuai UU 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara.

BG terbukti sangat mumpuni dalam mengelola asset dan mengkombinasikan dengan kapabilitas teknis. Sehingga analisis dan rekomendasi yang diberikan mampu membantu Jokowi dalam mengambil keputusan-keputusan kritis.

Hal tesebut tentu menambah kepercayaan Jokowi padanya. “Di tangan BG, BIN kembali ke filosofi intelijen yaitu senyap, cepat dan tepat alias Velox et Exactus. Hal ini sangat sejalan dengan gaya kepemimpinan Jokowi. Jokowi yang tenang, tidak terburu-buru dan cenderung mengambil keputusan yang cepat dan tepat,” katanya.

Di periode kedua pemerintahan ini, Jokowi tentu butuh orang yang bisa dipercaya dan mampu melaksanakan kebijakan-kebijakannya. Ia juga butuh sosok yang mampu memberikan analisis-analisis untuk memudahkannya dalam mengambil keputusan.

Terutama soal upaya meningkatkan investasi ekonomi, tentu sangat membutuhkan kondisi negara yang stabil. Maka butuh punggawa intelijen yang bukan hanya mengerti kondisi ancaman domestik, tapi juga punya pengetahuan dan proyeksi tingkat ancaman dalam skala bilateral, regional dan multilateral.

“Dan BG sudah membuktikan dirinya sebagai orang yang capable untuk melaksanakan fungsi dan peran ini,” ujarnya.

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini