Pertahanan Udara Suriah Patahkan Serangan 21 Rudal Israel

Baca Juga

MATA INDONESIA, DAMASKUS – Pertahanan udara Suriah berhasil mematahkan sebagian besar rudal yang ditembakkan Israel ke Damaskus. Militer Rusia mencatat, setidaknya 21 proyektil jatuh selama serangan yang diluncurkan dari wilayah udara Lebanon tersebut.

“Sekitar pukul 01:30 (3/9), empat pesawat tempur taktis F-15 Angkatan Udara Israel menembakkan 24 peluru kendali ke sasaran di Republik Arab Suriah dari wilayah udara Lebanon,” Laksamana Muda Vadim Kulit, wakil kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah, menyatakan dalam sebuah pernyataan, melansir  Fars News.

Pertahanan udara Suriah yang berhasil menembak jatuh 21 dari 24 rudal Israel merupakan sistem Buk-M2E dan Pantsir-S1 buatan Rusia.

Media pemerintah Suriah melaporkan serangan malam hari sekitar pukul 01:30 waktu setempat pada hari Jumat, mencatat pertahanan udara negara itu menghadapi serangan rudal musuh di langit Damaskus.

Kemudian, mereka mengutip seorang pejabat militer Suriah yang menyatakan bahwa musuh Israel melakukan agresi udara dari arah Tenggara Beirut.

Kendati Pasukan Pertahanan Israel (IDF) jarang mengkonfirmasi operasi semacam itu, IDF mengakui bahwa dugaan puing-puing rudal pertahanan bantuan Suriah ditemukan di Israel.

Pasukan tersebut mengatakan kepada penduduk setempat bahwa pihak berwenang akan mengumpulkan puing-puing tersebut dan mendesak mereka untuk tidak menyentuh pecahan peluru.

Tel Aviv telah melakukan ratusan serangan serupa di Suriah selama perang yang telah berlangsung satu dekade melawan kelompok pemberontak, termasuk beberapa dalam beberapa pekan terakhir.

Teheran dan Moskow sama-sama mendukung Damaskus melawan teroris Negara Islam (IS, ISIS, ISIL, atau Daesh) dan pemberontakan ekstremis, yang terus berkecamuk di provinsi Idlib, di mana banyak pejuang diizinkan melarikan diri berdasarkan kesepakatan rekonsiliasi dengan pemerintah Suriah.

Pusat Rekonsiliasi Rusia mencatat bahwa kelompok teroris Jabhat Al-Nusra – afiliasi utama Al-Qaeda Suriah, telah meluncurkan sekitar 35 serangan terhadap pasukan Suriah di Idlib selama satu setengah hari terakhir.

Kelompok itu mengepalai organisasi payung militan yang dikenal sebagai Hayat Tahrir Al-Sham, dan merupakan salah satu pemberontak terakhir setelah pasukan pemerintah Suriah, yang didukung oleh dukungan udara Rusia, menahan pemberontak yang tersisa di sebagian kecil Idlib.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini