Persebaya Ditinggal Pemain Asingnya Lagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, SURABAYA – Persebaya Surabaya kembali ditinggal pemain asingnya lagi. Kali ini giliran Mahmoud Eid yang memutuskan meninggalkan tim berjuluk Bajul Ijo.

Sebelumnya, Persebaya sudah ditinggal dua pemain asingnya, David da Silva dan Makan Konate. Sama dengan keduanya, Mahmoud Eid mengatakan, keputusannya meninggalkan klub karena tak ada kejelasan soal kelanjutan kompetisi Liga 1.

Sebetulnya, Mahmoud sangat ingin bertahan di Persebaya. Saat David da Silva dan Makan Konate hengkang, pemain asal Palestina bergeming. Tapi, keteguhan hati Mahmoud akhirnya goyah dan memilih hengkang.

“Situasi di Indonesia belum menentu. Di sisi lain, saya dengar katanya PSSI akan beri kepastian sebelum Desember berakhir. Karena itu saya tunggu sampai Natal. Siapa tahu sudah ada kabar baik. Ternyata situasi tidak berubah,” kata Mahmoud, yang sejak November lalu pulang ke Swedia, dikutip dari laman resmi Persebaya.

“Saya mohon maaf kepada Persebaya dan bonek atas keputusan ini. Saya ingin sekali bertahan. Tetapi, situasi belum memungkinkan. Semoga secepatnya segera ada kepastian (kompetisi),” tambahnya.

“Saya sampaikan terima kasih pada Pak Azrul, Pak Candra dan jajaran manajemen Persebaya. Coach Aji, Coach Mustaqim, Coach Uston, Coach Bejo dan jajaran tim pelatih, rekan-rekan pemain, dan tentu saja khusus buat Bonek. Terima kasih semua atas kebersamaan yang terjalin selama ini. Saya pasti sangat merindukan Persebaya dan Surabaya,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini