MINEWS.ID, JAKARTA – Politikus Partai Gerindra yang mantan anggota PDI Perjuangan Permadi menegaskan mendukung mahasiswa untuk menurunkan Jokowi dari kursi presiden. Setidaknya, dia tidak boleh dilantik 20 Oktober 2019 ini.
Saat ini, lelaki yang sering disebut sebagai paranormal tersebut menyatakan persiapannya sudah semakin matang karena masing-masing kelompok yang terlibat sudah mengetahui bidang pekerjaannya masing-masing.
Misalnya, purnawirawan TNI AL Suharto misalnya akan menangani anggota Marinir yang diterjunkan. Sementara mantan Danjen Kopassus Mayjen (purn) Soenarko menangani Angkatan Darat.
Untuk urusan unjuk rasa, Permadi menyerahkannya ke persaudaraan alumni 212 karena harus mengerahkan massa.
Sabtu 28 September 2019 ini, Permadi melakukan pertemuan tertutup dengan Soenarko dan Sekjen Forum Umat Islam, Al Khaththath.
Namun, Permadi menolak mengungkap dengan rinci. Dia hanya menegaskan pertemuan tersebut merupakan acara bagi-bagi tugas untuk menurunkan Jokowi sebelum 20 Oktober 2019.
Pertemuan itu dilakukan di Kediaman Permadi Jalan Pengadegan Barat No 41, Jakarta Selatan. Dia mengungkapkan seharusnya mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan mantan KSAD Tyasno Sudarto pun berjanji mengikuti rapat tersebut, namun batal.