MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah terus melakukan perluasan program pemulihan ekonomi nasonal (PEN). Hal itu berhasil mampu menahan kenaikan angka kemiskinan.
Alhasil, untuk tahun ini pemerintah menambah alokasi anggaran program PEN dari Rp699,43 triliun menjadi sebesar Rp744,75 triliun.
Kenaikan anggaran PEN ini di antaranya untuk program perlindungan sosial yang meningkat dari Rp153,86 triliun menjadi Rp187,84 triliun. Sementara itu, anggaran kesehatan juga naik dari Rp193,93 triliun menjadi Rp214,95 triliun.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan semua perpanjangan dan perluasan program PEN tersebut diharapkan terus berkontribusi menahan laju kemiskinan.
Pada Maret 2021, kemiskinan Indonesia turun sebesar 0,01 juta orang menjadi 10,14 persen dan ketimpangan turun 0,001 poin dari September 2020 menjadi 0,384. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada kuartal I juga turun menjadi sebesar 6,26 persen.
“Perpanjangan dan perluasan program PEN yang diberikan akan terus membantu masyarakat agar mampu bertahan di situasi saat ini,” katanya.
Selain mempercepat penyaluran dan menambah bantuan, pemerintah akan terus menjalankan reformasi program perlindungan sosial agar dapat berjalan efektif. Salah satunya adalah memperbaiki basis data penerima bantuan dan desain program.
Untuk penanganan pandemi covid-19, pemerintah akan mempercepat vaksinasi, mengefektifkan pelaksanaan PPKM darurat, penguatan 3T yaitu testing, tracing, treatment, dan penerapan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.