Mata Indonesia, Jakarta – Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan talkshow dengan tema “Menuju SPBE Kementerian Luar Negeri Yang Berdampak, Terpadu, dan Berbasis Data” pada Senin (15/01). Acara tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk memperkuat infrastruktur diplomasi dan meningkatkan kinerja Kementerian serta Perwakilan.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri menghadirkan narasumber Asdep Perumusan Kebijakan dan Koordinasi Penerapan SPBE, Kemen PAN-RB dan Chief Data and Governance Officer Satu Data Indonesia, Kementerian PPN/Bappenas serta dihadiri oleh peserta dari perwakilan satuan kerja di lingkungan Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI.
Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury, menyinggung tentang era transformasi digital yang sedang terjadi dan mempengaruhi “the way we do business”, termasuk pada sektor pemerintah dengan kebijakan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). SPBE diharapkan dapat mengubah birokrasi tradisional menjadi birokrasi yang lebih efisien dan transparan dengan partisipasi publik yang semakin meningkat. Hal tersebut sesuai dengan prioritas Diplomasi 4+1 yang telah ditetapkan Kemlu, dimana salah satu aspek dari diplomasi ini adalah penguatan infrastruktur diplomasi melalui pemanfaatan layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kinerja Kementerian dan Perwakilan.
Wamenlu menyampaikan arahan Presiden RI dalam sidang kabinet tanggal 9 Januari 2024 di Istana Negara, bahwa SPBE harus dijalankan dengan sukses untuk meningkatkan kualitas layanan, efisiensi, dan transparansi pelayanan publik. Interoperabilitas dan menghindari duplikasi, dengan memanfaatkan User ID yang sama dan menggabungkan platform yang sudah ada juga disoroti dalam arahan Presiden RI.
Kemlu telah mengembangkan lebih dari 80 aplikasi untuk mendukung kinerja, baik yang berupa layanan pemerintah ke pemerintah (G2G), pemerintah ke masyarakat (G2C), dan pemerintah ke ASN (G2E). Berdasarkan Hasil Evaluasi SPBE tahun 2023, Kemlu mendapatkan predikat baik.
Wamenlu menyoroti empat hal penting dalam rangka mencapai SPBE Kemlu yang berdampak, terpadu, dan berbasis data, yaitu integrasi aplikasi secara efisien, peningkatan kualitas layanan, pemastian interoperabilitas, dan penguatan keamanan data. Sedangkan tiga hal penting yang perlu ditingkatkan adalah people, process dan technology.
Perbaikan dan keberhasilan SPBE merupakan tanggungjawab kolektif dari semua pemangku kepentingan, sehingga Wamenlu mengharapkan adanya kolaborasi, sinergi dan dukungan dari berbagai pihak. Wamenlu juga mengharapkan kita semua untuk bersama-sama memikirkan langkah-langkah konkrit yang dapat dilakukan untuk meningkatkan SPBE Kemlu guna mendukung visi Indonesia Emas.
(Kementerian Luar Negeri)