MATA INDONESIA, JAKARTA – Saat PON XX Papua 2021 kemarin, yang menjadi maskotnya adalah Burung Cenderawasih dan Kanguru Pohon atau yang dikenal dengan Kangpho dan Drawa. Kalau untuk Peparnas XVI Papua 2021, yang akan diplot jadi maskotnya adalah Burung Kasuari jantan dan betina. Keduanya dikenal dengan sebutan Hara dan Wara.
Burung Kasuari sendiri merupakan satwa khas yang dapat dijumpai di kawasan hutan Papua. Alasan pemilihan Kasuari karena terdapat di seluruh hutan Papua, itu dibuktikan dengan adanya nama Kasuari dalam penyebutan masyarakat Papua.
Pun nama Hara dan Wara dipilih dari bahasa Tobati di Kota Jayapura dan Augangge dari bahasa Kampung Asey, Kabupaten Jayapura. Dua daerah ini merupakan lokasi penyelenggaraan Peparnas XVI Papua sejak 2 hingga 15 November mendatang.
Dari kedua bahasa daerah tersebut, maka diramu menjadi dua nama yaitu Hara yang berwarna coklat dan Wara berwarna kuning.
Kedua maskot ini mengenakan tas tradisional asli Papua yang bernama Noken di dada mereka dengan memiliki arti terhadap nilai sosial dan ekonomi masyarakat. Selain itu ada juga tali merah yang menjuntai leher Wara yaitu lambang Internasional Paralympic Comite (IPC).
Perlu diketahui, maskot Peparnas XVI 2021 ini, resmi dilauncing oleh Panitia Besar Pekan Paralimpik Nasional (PB Peparnas XVI) pada 27 November 2020, di halaman Kantor Gubernur Papua oleh Doren Wakerkwa, selaku ketua Harian PB Peparnas XVI Papua.
Doren mengatakan, logo, maskot, tema, tagline dan jinggle tersebut digunakan karena memiliki arti tersendiri dan saling keterkaitan dengan budaya Papua.
“Logo, maskot, tema tagline dan jingle ini mempunyai keterkaitan dengan adat dan budaya orang Papua,” katanya saat itu.